sponsor

Slider

Seputar Bekasi

Pemerintahan

Tokoh

Kuliner

Piknik

Olah Raga

Proses Perijinan Kadin Kabupaten Bekasi Lelet

KABUPATEN - Proses perijinan di Kadin Kabupaten Bekasi dinilai lamban

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bekasi keluhkan berbelitnya proses perizinan bagi pengusaha. Ini dipandang bisa mempengaruhi iklim investasi di Kabupaten Bekasi.

’’Prosesnya lama dan berbelit. Bahkan biaya yang diminta juga sangat besar,” ujar Ketua Kadin Kabupaten Bekasi, Obing Fachrudin.

Bupati Bekasi, kata dia harus bijaksana dalam memberikan kenyamanan pada pelaku bisnis di Kabupaten Bekasi. Jika birokrasi berbelit, dia khawatir membuat investor enggan menanamkan modalnya.

’’Harus ada tindakan yang tegas agar ada kemudahan berinvestasi bagi pengusaha yang hendak menanamkan modalnya di sini,” paparnya.

Menurut Obing, praktik oknum yang mempersulit perizinan harus ditindak tegas. ’’Kalau masalah ini tidak direspon segera, maka kerugian yang ditimbulkan akan besar bagi Kabupaten Bekasi, terutama di sektor industri. Apalagi ada sekitar 3.500 industri di tujuh kawasan saat ini yang telah beroperasi dan keanggotaan yang tercatat di Kadin sendiri ada sekitar 550 anggota,” pungkasnya. (obi)


Persoalkan Arus Kemacetan Lalu Lintas Bekasi

KABUPATEN - Persoalan kemacetan arus lalu lintas perlu segera dibenahi.

Kemacetan arus lalu lintas di kawasan Bekasi Utara perlu solusi.

Kondisi kemacetan saat ini semakin parah dengan bertambahnya jumlah kendaraan tanpa diiringi penambahan infrastruktur yang memadai.

Biasanya, kemacetan terjadi di saat jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari. Hal ini ditegaskan langsung oleh Calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kota Bekasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Heri Purnomo.

Menurut Heri, terdapat beberapa titik kemacetan di wilayah Kecamatan Bekasi Utara, di antaranya di pertigaan menuju komplek perumahan Wisma Asri, Jembatan Almanar Telukpucung.

Selain itu, kata Caleg nomor urut 2 ini, di pertigaan Alinda,  pertigaan Telukbuyung dan beberapa titik kemacetan lainnya, ’’Kemacetan masih menjadi persoalan yang belum diselesaikan dengan baik di Bekasi utara,” tuturnya.

Menurut anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi ini, penyebab kemacetan di wilayah Bekasi Utara  di antaranya yakni jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan lebar jalan dan belum adanya rambu lalu lintas di setiap persimpangan jalan.

Kondisi diperparah, dengan banyaknya angkutan kota (Angkot) yang berhenti di sembarang tempat, ’’Dibutuhkan keseriusan dari pemerintah Kota Bekasi untuk mengurai kemacetan di wilayah Kota Bekasi khususnya Bekasi Utara,” tuturnya.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurai kemacetan di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) 6 tersebut, lanjut Heri, yakni dengan melakukan pelebaran jalan dan memasang rambu di setiap perempatan jalan.

Caleg PKS nomor urut 1 dari Dapil 6, Desra Bachri menambahkan, pembuatan rambu atau memasang lampu merah di setiap persimpangan di wilayah Bekasi Utara harus segera dilakukan, sebelum kemacetan bertambah parah.

’’Segera harus dilakukan, karena kalau kemacetan bertambah parah akan semakin sulit. Selain itu, tindak tegas para sopir angkot yang berhenti sembarangan, karena itu menjadi salah satu kemacetan,” tegasnya.

Sementara, caleg nomor urut 3, Muhammad Nursyams Hilmi menambahkan, pihaknya akan mendorong pemerintah Kota Bekasi untuk segera menyelesaikan masalah kemacetan di wilayah kecamatan Bekasi Utara, ’’Mengurai kemacetan menjadi salah satu program kami sebagai Caleg PKS,” tandasnya. (bayu)

Salurkan Hewan Qurban

Bupati Kabupaten Bekasi, dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin, membuat terobosan dalam upaya menjawab tuntutan masyarakat Kabupaten Bekasi, sebagai akibat diawal pemerintahannya, pemerintah daerah tidak memberikan bantuan hewan qurban bagi masyarakat kurang mampu.

Masyarakat kurang mengetahui dan tidak peduli, bahwa tidak adanya pemberian bantuan hewan qurban pada tahun 2012 tersebut, lebih disebabkan adanya larangan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk biaya pembelian dan penyaluran hewan qurban kepada masyarakat.

Sebagai akibatnya, Bupati banyak menerima kritikan dari masyarakat Kabupaten Bekasi.

Upaya yang dilakukan oleh Bupati, merupakan terobosan yang sangat baik, yakni menggandeng Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan pengusaha pabrikan yang berada di Kabupaten Bekasi.

Dalam kata sambutannya, Bupati mengatakan, " Jika ada yang memberi saya uang satu milyar, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pemberian 50 ekor sapi dan 30 ekor kambing dari teman-teman SKPD dan pengusaha pada hari ini, walaupun teman-teman SKPD berpatungan untuk mendapatkan satu ekor sapi."

Penyerahan hewan qurban tersebut dilaksanakan di Aula Guest House, komplek perkantoran pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, Senin (14/10).

Ketika ditemui bekasikab.go.id, Bupati mengatakan, " Mudah-mudahan dengan kekompakan seperti ini, antara pemerintah daerah, pengusaha, juga termasuk seluruh muspida yang ada dan tokoh masyarakat yang ada, serta tokoh ulama yang ada, semoga membawa keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi, khususnya, saya sangat yakin dan saya sangat berterima kasih kepada seluruh perusahaan, yang telah membantu saya dalam program ini. Semoga perusahaan dapat lebih banyak untungnya, dan dapat lebih banyak membantu masyarakat Kabupaten Bekasi."

Di tempat terpisah masih pada acara yang sama, Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat, H. Abdilah, kepada bekasikab.go.id mengatakan, " Ini program baru dari Ibu Bupati, saya hanya bertugas mengumpulkan dan menyalurkannya saja, dengan menggandeng perusahaan, permintaan masyarakat akan bantuan hewan qurban dapat teratasi, karena sejak 2012 lalu, sudah tidak diperkenankan menggunakan dana APBD untuk bantuan hewan qurban bagi masyarakat."

Lebih lanjut, Abdillah mengatakan, " Pada hari ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, telah menyalurkan total berjumlah 50 ekor sapi dan 30 ekor kambing yang didapatkan dari perusahaan sebanyak 26 ekor sapi dan 30 ekor kambing, serta 24 ekor sapi dari SKPD. Adapun perusahaan - perusahaan yang berpatisipasi adalah, Apindo, Hankook, Rod Indonesia, Pasadena Matrix, Sinisa, Pyu Jun Mall, Jababeka, Delta Mas, Jamsostek Kanwil Jabar, Jamsostek Kabupaten Bekasi, Denso, Media Multi Arah Sarana, Kayaba, Hero Cibitung, MM ID, Rada, Tempo Group, PDAM dan Bank Jabar."  (red)



Editor: Robby Al Amien

Lepas Team Pengawasan Hewan Qurban

Upaya-upaya pencegahan penyakit menular dari hewan ke manusia, senantiasa dilakukan oleh pemerintah, seperti pemeriksaan terhadap hewan yang terus menerus dilakukan dan pemberian vaksin terhadap hewan.

Pemeriksaan bukan hanya di lokasi peternakan, juga di lokasi pemotongan hewan. Agar masyarakat yang mengkonsumsi tidak tertular dari penyakit.

Adapun penyakit hewan yang kerap menyerang hewan, menurut Plh. Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Ir. H. M. Wahyudi Asmar, kepada bekasikab.go.id, di sela-sela kegiatan Sosialisasi Pembekalan Pemotongan Hewan Qurban bagi Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) se-Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/10), mengatakan, " Penyakit hewan ada yang tidak menular, menular ke sesama hewan dan yang paling berbahaya, menular dari hewan ke manusia, seperti anthrax dan scabies."

" Dengan semakin dekatnya Iedul Adha, yang otomatis ada kegiatan pemotongan hewan, yang mungkin langsung dari penjual ke tangan pembeli, perlu dilakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban ke DKM-DKM oleh Dinas Peternakan." Lanjut Wahyudi.

Lebih lanjut Wahyudi menerangkan, " Tugas dari team pengawasan nantinya, adalah memeriksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan secara langsung terhadap hewan, serta penyuluhan pemotongan hewan yang baik dan benar, dengan memperhatikan kesejahteraan hewan yang akan di qurbankan."

Menurut H. M. Nurhan, salah satu peserta dari DKM Mesjid Jami' Al-Muhajirin, Perum Sinar Kompas Utama, Tambun Selatan, " Kegiatan ini sangat bermanfaat, kami jadi tahu bagaimana memotong hewan yang baik, yang tidak menimbulkan stress kepada hewan, karena hewan yang stress akan mengakibatkan daging menjadi keras, Insya Allah, kami akan mempraktekannya." (red)



Editor: Robby Al Amien

6000 Sertifikasi Tanah UKM dan MBR

Untuk menunjang target yang dibebankan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hendarman Supandji, dan untuk merealisasikan target kantor Pertahanahan Kabupaten Bekasi, yaitu sebanyak 6000 sertifikat untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Bupati Kabupaten Bekasi, dr Hj. Neneng Hasanah Yasin, memberikan bantuan kendaraan operasional kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi.

Hal ini diungkapkan oleh kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi, Drs. Dirwan A Bachri, di sela-sela kegiatan peringatan hari agraria nasional, selasa (24/9), di Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi.

Begitupun dengan Komandan Rayon Militer (Dan Ramil) se-Kabupaten Bekasi, dalam upaya melancarkan pembuatan sertifikasi tanah khususnya untuk UKM.

Dalam pelaksanaannya, Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi, juga menggandeng Bank Jabar Banten (BJB) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang dimaksudkan untuk memudahkan pelaku UKM untuk mengagunkan sertifikat tanahnya untuk menambah modal usaha.

Disinggung dengan sering terjadinya sengketa lahan, Dirwan mengatakan, " Kami serahkan semuanya ke bidang hukum, kami hanya memberikan pertimbangan hukum, akan status tanah tersebut."

" Namun alangkah baiknya, jika perselisihan diselesaikan dengan cara mediasi, namun jika memang tidak bisa, silakan gunakan jalur hukum." Terang Dirwan.  (red)



Editor: Robby Al Amien

Pekan Raya Bekasi 2013

Pekan Raya Bekasi (PRB) yang berlangsung dari tanggal 27 September sampai dengan 06 Oktober 2013, menampilkan kegiatan dan hasil yang telah dicapai dalam upaya pemberdayaan masyarakat oleh masing-masing kecamatan.

Seperti yang ditampilkan Kecamatan Cikarang Selatan, yang menampilkan pemberdayaan masyarakat desa Pasir Sari, yang telah menghasilkan kerajinan tangan dari kayu, tanaman timun tikus dan daun (Oshibana).

Menurut H. Mista, anggota Pondok Hijau, Selasa (01/10), mengatakan, " Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat desa Pasir Sari berawal dari bantuan CSR dari PT. Kalbe Farma yang disalurkan melalui Yayasan Nurani Dunia."

" Hanya mereka tidak memberikan bantuan berupa uang, tetapi berupa barang yang dibutuhkan untuk pemberdayaan." Terang Mista.

Hingga saat ini, pemberdayaan masyarakat terus dilakukan, termasuk menanam pohon timun tikus, yang berguna untuk menyembuhkan penyakit darah tinggi.

" Dalam menanam pohon timun tikus, hanya membutuhkan waktu selama tiga bulan, setelah tiga bulan, sudah dapat di panen selama enam bulan. Pohonnyapun jenis merambat, jadi bisa dibuat sebagai peneduh dalam halaman rumah." Terang H. Mista. (red)



Editor: Robby Al Amien

Pohon Coklat Sebagai Alternatif Berkebun

Lahan pertanian dan persawahan di Kecamatan Setu, keberadaannya kian menghilang.
Pasalnya, lahan penting tersebut kini berubah fungsi menjadi perumahan dan kawasan industri.

Kecamatan Setu akan membuat alternatif lain agar masyarakat setu yang memang mayoritas adalah petani bisa menambah perekonomianya.

"Kami akan melakukan alternatif lain bagi masyarakat setu untuk pertanian," ucap Camat Setu, Adeng Hudaya.

Pohon cacau atau pohon coklat akan menjadi alternatif lain untuk pertanian di kecamatan setu dimana tanahnya yang mendukung dan juga budidayanya tidak memakan waktu yang lama dalam memanenya dalam satu bulan bisa 4 kali untuk memanen

"Pohon coklatlah yang tepat untuk di Setu, apalagi disini tanah merah yang memang cocok untuk pohon coklat," Kata Adeng

Bahkan, dirinya sudah menyampaikan kepada Dinas Pertanian untuk membantu dalam pembibitan dan juga pelatihan kepada masyarakat dalam  budidaya coklat bagi masyarakat setu

"Saya sudah berbicara dengan dinas terkait tentang budidaya coklat ini," katanya. Teknis budidaya tanaman coklat, lanjutbya, yaitu dengan memberdayakan lahan masyarakat, dan mereka yang menamnya kemudian hasilnya akan di beli oleh pemerintah kecamatan yang di bentuk dalam wadah koperasi.

"Hasilnya nanti kita yang beli dan akan kita buat koperasi petani" imbuh adeng. Biasanya orang hanya mengenal setu hanya pohon rambutan, durian ataupun salak namun coklat juga akan menjadi komoditi andalan bagi masyarakat Setu.

"Kita akan merubah image orang bahwa Setu hanya ada pohon yang biasa orang tau, namun dengan adanya coklat ini bertambahlah ikon Setu," ujar mantan Camat Muaragembong ini.

Terpisah, Kepala Desa Cibening Suryadi Efendi mengatakan Desa Cibening akan menjadi percontohan pertama untuk tanaman coklat,  menurutnya tanaman coklat tidak susah untuk dibudidayakan apalagi dengan tanah di Setu yang berwana merah yang sangat cocok untuk untuk tanaman coklat

"Desa kamilah yang akan menjadi percontohan untuk tanaman coklat nanti kalau seandainya teralisasi," ucapnya

Suryadi menambahkan untuk pemasarannya dirinya akan bekerjasama dengan pemerintah kecamatan dan juga perusahan yang memang membutuhkan coklat sebagai bahan dasar industri.

"Untuk pemasarannya, saya sudah berbicara kepada pak camat dan juga akan bekerjasama dengan pihak swasta yang memang memerlukan coklat sebagai bahan dasar," singkatnya. (aan)



Partisipasi Pemilih Bekasi Tergolong Tinggi

KABUPATEN - Bupati Bekasi mengharapkan tingkat partisipasi pemilih di kabupaten Bekasi, minimal 65 persen.

 Anggota KPUD bekasi Idham Holid mengatakan memilih itu merupakan hak politik warga negara bukan kewajiban politik. 

"Bisa saja mereka menggunakan haknya bisa saja tidak namun kami sebagai penyelenggara menghimbau sebagai warga negara yang baik gunakan hak pilih anda," katanya.

Bila warga memilih, lanjut dia, adalah hak dan kewajiban sebagai warga negara."Bagai mana kalau mereka tidak mengunakan haknya yaitu merupakan persoalan hak politik dan kalau kita bicara Golput merupakan hal yang komplek tidak bisa kita lihat satu sisi saja.


Analoginya, apabila kita membeli suatu barang di pasar dan tidak pas maka kita juga tidak akan membelinya. "Bisa karena faktor kecerdasan pemilih yang dimana dia tidak akan memilih apabila asfirasi politik-nya tidak bisa terwujud,"tambahnya.
 

Sementara, Bupati Bekasi mengharapkan tingkat partisipasi pemilih di kabupaten Bekasi, Minimal 65 persen bahkan lebih dari jumlah pemilih sekitar 1,9 juta jiwa orang," katanya. (amel)