sponsor

Slider

Seputar Bekasi

Pemerintahan

Tokoh

Kuliner

Piknik

Olah Raga

Pelatihan Polisi Cilik Kota Bekasi


KOTA - Polresta Bekasi Kota mengelar Pelatihan Polisi Cilik yang merupakan binaan Satlantas Polresta Bekasi Kota, Selasa, (8/1/2013).


Kegiatan Polisi Cilik tersebut bertempat di Plaza Pemkot Bekasi diikuti oleh perwakilan sekolah yang ada di 12 Kecamatan di Kota Bekasi.

Hal ini atas kerjasama antara Polresta Bekasi Kota dengan Pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Kepala Satuan Lalulintas Polresta Bekasi Kota Iman Pribadi Santoso,SIK mengatakan, kegiatan dini dilakukan kepedulian kita sebagai orang tua, guru untuk membentuk karakter anak usia dini. serta membina mental para anak-anak dengan program Polisi Cilik ini, tutur Iman.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Jajaran Dinas pendidikan Kota Bekasi, guru-guru, serta orang tua murid yang mendukung program Polisi Cilik Kota Bekasi, sehingga diharapkan anak-anak memiliki kedisiplinan, percaya diri, bertanggung jawab, berahlak mulia," ujarnya.

Semenetara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Encu Hermana mengatakan sangat senang dan siap mendukung program polisi cilik Kota Bekasi yang baru pertama kali dilakukan di Kota Bekasi.

Pelajar adalah generasi muda masa depan yang diharapkan mampu meneruskan cita-cita perjuangan bangsa.terang Encu, beliau berpersan kepada anak-anak yang terpilih menjadi Polisi Cilik Kota Bekasi.

"Suatu kebanggaan tersendiri anak-anakku sekalian pada saat ini dapat mengikuti program polisi cilik ini, saya berharap anak-anak dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan dapat diterapkan di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat," bangganya. (amel)







Sosialisasi Disiplin Lalu Lintas Bagi Pelajar

KOTA - Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi buka Sosialisasi Peningkatan Disiplin dan Kesadaran Lalu Lintas di Kalangan Pelajar di Kota Bekasi.

Bertempat di SMAN 8, Senin (19/11/2012), Dr.H.Rahmat Effendi mengatakan bahwa peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Bekasi mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat untuk memiliki kendaraan.

Saat ini, jumlah kendaraan bermotor di Kota Bekasi berjumlah 1,1 juta lebih, dengan rincian motor 950 ribu unit, mobil penumpang 181 ribu unit, bus 85 unit, mobil barang 15 ribu unit dan kendaraan khusus 32 ribu unit.

Lebih lanjut, Walikota mengatakan sosialisasi ini sebagai upaya meminimalisir kecelakan dan kesalahan lalu lintas khususnya di kalangan pelajar. Kerjasama dengan Polres Metro Bekasi diharapkan mampu mengurangi kemacetan  dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. ”Pengguna jalan memegang peranan penting dalam terciptanya transportasi yang aman, lancar dan selamat”, jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Drs. Supandi Budiman, MSi mengatakan kegiatan ini akan dilakukan di 8 sekolah, yakni SMAN 8, SMAN 3, SMA Panglima Sudirman, SMA Korpri, SMA PGRI, SMA Ananda, SMA Santa Monika dan SMA Strada.

”Semoga dengan adanya sosialisasi ini mampu meningkatkan kesadaran di kalangan pelajar dalam berlalu lintas”, harap Drs. Supandi Budiman, MSi. (tim/dimz/ronz)

Kota Bekasi Memberdayakan Linmas


KOTA – Bila satuan perlindungan masyarakat (linmas) diberdayakan dengan sungguh-sungguh akan memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap aspek keamanan maupun sosial kemasyarakatan.

Demikian disampaikan Walikota_Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi saat memimpin apel siaga gabungan linmas dan K3 di Kecamatan Mustika Jaya, Selasa, 13 Nopember 2012.

Hari pertama apel siaga gabungan linmas dan K3 ini diikuti oleh 3 kecamatan yakni Kecamatan Mustika Jaya, Kecamatan Bantar Gebang dan Kecamatan Rawa Lumbu.

“Di APBD 2013 mulai awal Januari sudah masuk anggaran setahun penuh untuk insentif satuan linmas di lingkup Pemkot Bekasi. Ini adalah awal penataan dan pengakuan pemerintah bahwa satuan linmas mendapatkan perhatian dan juga sebagai bentuk penghargaan pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan karena linmas sangat bermanfaat bagi kelangsungan jalannya roda pemerintahan kelurahan, kecamatan  dan masyarakat”, ujar orang nomor satu di Pemerintahan Kota Bekasi tersebut.

Ditambahkannya, kalau instrument organisasi RT, RW, kelurahan serta linmas sudah terkoordinasi dengan baik maka saya yakin percepatan pembagunan di Kota Bekasi dapat memberikan dampak yang sangat signifikan.

Usai pelaksanaan apel, diberikan insentif sebesar 100 ribu untuk tiap-tiap kelurahan yang terdiri dari 31 anggota linmas.

Turut hadir, Asda 1 Setda Kota Bekasi, Kabag Bipem Setda Kota_Bekasi, camat dan lurah lingkup Mustika Jaya, Bantar Gebang dan Rawa Lumbu, serta perwakilan TNI Kecamatan Mustika Jaya. (ronz/amel)

Kota Bekasi Perlu Benahi Kemacetan Lalin


KOTA - Kemacetan kerap kali membuat para pengendara geram, terlebih situasi ini terjadi setiap hari.

Kondisi jalan di Kota Bekasi tak lepas dari kemacetan. Kondisi jalan macet biasa terjadi dari arah kalimalang, Unisma menuju Tambun yang masih terpantau padat.

Dari pantauan dilokasi jalan tersebut selalu padat dijam-jam tertentu seperti pagi dan sore hari, sehingga membuat kemacetan sepanjang 300 meter.

Tidak hanya jalan Chairul Anwar, di jalan Hasibuan mulai dari lampu merah BCP Bekasi selatan hingga lampu merah Unisma juga terpantau padat.

Bagi warga Bekasi yang melintasi jalan tersebut agar menghindari jalan tersebut karena kemacetan diperkirakan akan terjadi hingga pukul 20.00 WIB. (randy/aji)

Kasat Lantas Pantau Sumber Kemacetan Kota Bekasi

Kasat Lantas Pantau Sumber Kemacetan Kota Bekasi
Kepala Satuan Lalulintas Polresta Bekasi Kota, Kompol Iman memantau langsung sumber-sumber kemacetan di beberapa wilayah di Kota Bekasi menjelang puncak arus mudik. Pantauan KabarBekasi.com yang pada kesempatan itu ikut menyaksikan peninjauan langsung, Kompol Iman sempat turun dari mobil yang dikendarainya karena terjebak macet di perbatasan Jakarta Timur dengan Kota Bekasi kemarin.

Beberapa sumber kemacetan lainnya, seperti pertigaan Harapan Indah, depan Pasar Kranji, Bulak Kapal Bekasi, putaran Atrium Pondok Gede serta lokasi macet lainnya diberikan pengaturan lalu lintas secara prioritas. Terlebih menjelang puncak arus mudik, sejumlah lokasi yang merupakan rawan macet, pihak Satlantas sudah menugaskan beberapa personilnya termasuk mendirikan pos pengamanan.

Pantauan pihak kepolisian bersama rombongan yang sempat berkeliling mulai dari Pasar Sumber Arta hingga keperbatasan Jakarta Timur dengan Kota Bekasi, ada beberapa dugaan sumber kemacetan yaitu selain dari membludaknya kendaraan dirus jalan. Diketahui bahwa beberapa putaran jalan dan simpang pertigaan salah satu dugaan penyebab kemacetan. Dilokasi pertigaan itu pun pihak kepolisian sudah mengatur sejumlah rekayasa lalu lintas dan membuat rambu-rambu serta tanda arah jalan kepada para pemudik agar tidak membingungkan menuju tujuannya masing-masing. Pihak kepolisian setempat pun siap bekerja sama dengan Dinas perhubungan setempat membantu kondisi arus mudik di Kota Bekasi. 
 
Sumber : kabarbekasi 
 
 

Batita Dikepruk Botol dan Disundut Rokok

DI PANGKUAN NENEK: Ayu Wulandari (3) korban penganiayaan ayah angkat.
CIKARANG BARAT–Malang betul nasib bocah berusia tiga (batita) tahun ini, Ayu Wulandari. Bukannya mendapat kasih sayang dan perhatian dari ayah angkatnya, Harianto (35), justru mendapat siksaan. Tubuh korban kerap disundut rokok dan dikepruk botol oleh pelaku hanya gara-gara sering Buang Air Besar (BAB) dan kencing di kasur.

Kemarin, penderitaan korban terungap setelah rumah yang ditempatinya bersama ayah angkatnya yang kejam di Kampung Poncol RT 02/02, Desa Kalijaya, Cikarang Barat ini dikunjungi Yuli (51) nenek korban. Yuli terkejut bukan main begitu mengetahui sekujur tubuh cucu kesayangannya itu penuh dengan bekas luka sundutan rokok.
Yuli mengaku tidak kuat begitu melihat banyak luka lebam di sekujur tubuh cucunya. bahkan di kedua tangannya banyak tersisa bekas luka sundutan rokok. ’’Di badannya banyak sekali luka bekas sundutan rokok, pelipisnya pun juga mengalami lebam,” beber Yuli kepada Radar Bekasi, kemarin.
Lebih terkejut lagi, saat dia menanyakan siapa pelaku yang tega menyiksa tubuh sang cucu, diketahui justru orang yang selama ini dipercaya untuk mengasuhnya sebagai pelaku.
’’Cucu saya cerita kalau  mulutnya dilakban, dipukul dengan tangan dan botol. Kalau nangis terus ditambah dengan sundutan rokok,’’ beber perempuan yang rambutnya mulai memutih ini.
Mendengar cerita cucunya, Yuli langsung menjerit histeris. Sontak saja kemarahan dirinya terdengar warga setempat. Hingga berdatangan ke kediaman Harianto.
’’Saya bersama warga langsung melaporkan penganiayaan ini ke Polsek Cikarang Barat. Karena kasus ini terjadi pada anak-anak petugas polsek langsung melimpahkan ke Polres,” ucapnya.
Menurut pengakuan Harianto(35) mengatakan, penganiayaan tersebut terjadi karena dirinya kesal dengan tingkah anak angkatnya yang sering buang air kecil dan besar di kasur.
Harianto pun tidak segan-segan langsung memukul Ayu dengan tangan dan botol. Dia juga menyundut Ayu dengan rokok hingga berbekas.
’’Saya khilaf melakuan penganiayaan kepada Ayu, mas. Kalau saya diizinkan memeluk untuk minta maaf, saya lakukan sekarang. Saya sayang Ayu,’’ kata Harianto dengan nada penuh penyesalan.
Sementara Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bekasi Kabupaten Iptu Endang Longla, mengatakan hingga kini pihak kepolisian Unit PPA masih memintai keterangan saksi-saksi dan pelaku.
Apabila nanti terbukti melakukan perbuatan tersebut pelaku terancam dengan pasal Undang-undang perlindungan anak dengan ancaman 20 tahun penjara.
Untuk mempertanggung jawab kan perbuatannya kini pelaku dijebloskan ke sel tahanan Mapolresta Bekasi Kabupaten  dan kasus penganiayaan tersebut kini di tangani petugas kepolisian Unit PPA Polresta Bekasi Kabupaten. (sam)

Jaksa yang Diduga Pemeras, Bakal Dilaporkan ke Kejari

DUDUK DI KURSI: Sidang kasus narkoba dengan tersangka terdakwa Yossy Dany Haryanto (38), yang terlibat kasus kejahatan Narkotika jenis ganja, dengan agenda putusan, ditunda karena majelis hakim mengaku ada sesuatu dan lain hal. Terdakwa dalam kasus ini dituntut empat tahun penjara. ADI/RADAR BEKASI
BEKASI SELATAN – Keluarga terdakwa Yossy Dany Haryanto (38), yang terlibat kasus kejahatan Narkotika jenis ganja, berencana mengirimkan surat laporan kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi terkait ulah oknum jaksa yang diduga memeras.

’’Dari pihak keluarga, rencananya akan melayangkan surat kepada Kejari dalam waktu dekat ini,” ujar kuasa hukum terdakwa, Taruli Simanjuntak kepada Radar Bekasi, kemarin.
Menurutnya, surat itu terkait upaya seorang oknum Jaksa Penuntut Umum (JPU) terdakwa yang berusaha meminta uang kepada keluarga supaya dituntut ringan.
’’Dengan inti serta materi pembicaraan bisa meringankan tuntutan atau hukuman atas kasus hukum yang menimpa terdakwa. Asalkan keluarga dapat menyediakan dana antara Rp15-20 juta untuk Jaksa. Itu yang akan dilaporkan keluarga melalui surat kepada Kejari,” papar Taruli.
Sementara itu, dalam sidang dengan agenda putusan, ketua majelis hakim menunda sidang, dengan alasan karena sesuatu dan lain hal, jadi putusan belum siap. Sehingga ketua majelis hakim menunda sidang sampai pada 8 Agustus 2012 mendatang.
Dalam kasus ini, terdakwa Yossy yenag terjerat dalam kasus Narkotika jenis ganja, dituntut empat tahun penjara oleh JPU, dengan pasal yang dikenakan, yaitu pasal127 ayat 1 huruf A, tentang UU Narkotika nomor 35 tahun 2009 tentang pemakai dan kepemilikan Narkoba. (adi)

Atap Pustu Padurenan Ambrol

Cr50/RADAR BEKASI/BOLONG: Atap Puskesmas Pembantu (pustu) Padurenan tampak berlubang karena dimakan usia.
MUSTIKAJAYA-Pasien yang datang ke Puskesmas Pembantu (pustu) Padurenan tak merasa nyaman. Ini disebabkan bangunan pustu yang tidak terawat dan rusak. Padahal, Pustu Padurenan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Selain bangunanannya mini, sebagian ruangan  Pustu tak dapat difungsikan. Seperti, ruang toilet yang tak dapat dipakai. Yang paling parah, atap bangunan itu jebol dan kayu penyangganya keropos.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Mustikajaya, Abdul Khalik, mengaku nyaris pasrah. Pasalnya, pihaknya kerap mengusulkan perbaikan bangunan Pustu, namun hingga kini tak kunjung mendapat persetujuan Pemkot Bekasi.  ”Kita sudah sering diusulkan dalam Musrenbang, tetapi belum juga ada anggarannya,” ujarnya.
Meski dengan  fasilitas seadanya, pelayanan di sana, sambung Khalik, tetap berjalan seperti biasa. Setiap hari, Pustu Padurenan melayani 20 masyarakat.
”Tentunya belum layak, tapi karena harus melayanai masyarakat tetap kita gunakan, kita tiap tahun usulkan di Musrenbang, tapi itu ditentukan skala prioritas dulu,” jelas Khalik yang mengaku kerap menggunakan mobil ambulan untuk mendatangi masyarakat.
Sementara itu, salah seorang petugas jaga, Diman (80), mengaku bangunan Pustu yang berada di komplek kantor Kelurahan Padurenan sudah lama rusak. Sambungnya, sejak adanya puskesmas pembantu hingga kini belum ada perbaikan. Padahal, kondisi kayu kusen, atap, pintu serta ruangan toilet sudah rusak.
”Ini semenjak dibentuk desa sudah ada, sekarang yang rusak, paling pintu, kusen, atap, kalau ruangannya masih sering dipake, tembok juga masih lumayan bagus,” pungkasnya (cr50)

Mayat Bayi Baru Lahir Ngambang di Kali Mustikajaya

Diduga Dibuang Orangtuanya
BANTARGEBANG – Petugas Kepolisian dari Polsek Bantargebang menyelidiki penemuan sesosok mayat bayi laki-laki baru lahir yang ditemukan warga mengambang di Kali Perumahan Graha Harapan Blok B RT 01/17 Kelurahan/Kecamatan Mustikajaya, dalam kondisi sudah membusuk.
Kanit Reskrim Polsek Bantargebang, AKP Liston Marpaung mengungkapkan, pihaknya  belum bisa memastikan penyebab kematian bayi tersebut, pasalnya saat ini masih dalam proses penyelidikan serta otopsi di RSUD Kota Bekasi.
‎​’’Dugaan kami, bayi itu sengaja dibuang oleh orangtuanya ketika meninggal saat baru dilahirkan, sebab masih terdapat ari-ari di pusarnya,” ujar Liston, kemarin.
Menurut dia, bayi naas itu diperkirakan sudah meninggal selama tiga hari, sebab kondisinya sudah membengkak. ’’Kalau dilihat dari lokasinya, mungkin pelakunya tidak jauh dari tempat kejadian. Oleh karena itu, kami masih melakukan penyelidikan dan memintai beberapa saksi guna mengungkap kasus itu,” tegasnya.
Dalam penemuan mayat bayi malang yang sempat menggemparkan warga itu, pertama kali ditemukan oleh Nursantoso ketika sedang melintas di atas jembatan lokasi penemuan. Penjual pecel lele itu melihat ada sesosok mayat bayi yang sudah membusuk dan mengambang dalam posisi telentang.
Nursantoso pun langsung melaporkan penemuan itu kepada warga lainnya, kemudian dilanjutkan ke Polsek Bantargebang. Petugas yang mendapat laporan langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi mayat. Peristiwa penemuan itu sontak menggemparkan warga sekitar, bahkan saat identifikasi sempat menjadi tontonan warga.
Usai diidentifikasi, mayat bayi tersebut kemudian dibawa ke RSUD Kota Bekasi guna keperluan otopsi dan penyelidikan lebih lanjut. ’’Diperkirakan bayi itu baru lahir, ditemukan warga tidak dibungkus kain apapun,” papar Liston.
Kasus tersebut kini dalam penanganan Polsek Bantargebang dan Polresta Bekasi Kota. (adi)