Luas Wilayah dan Letak Geografis
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah Kota Bekasi adalah:
• Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi
• Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok
• Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta
• Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi
Letak geografis : 106o48’28’’ – 107o27’29’’ Bujur Timur dan 6o10’6’’ – 6o30’6’’ Lintang Selatan.
Topografi
Kondisi Topografi kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan terletak pada ketinggian antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut.
• Ketinggian >25 m : Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Pondok Gede
• Ketinggian 25 – 100 m : Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih
Kondisi Topografi kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan terletak pada ketinggian antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut.
• Ketinggian >25 m : Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Pondok Gede
• Ketinggian 25 – 100 m : Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih
Wilayah
 dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah 
tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: di 
Kecamatan Jatiasih, Bekasi Timur, Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi 
Barat, dan Kecamatan Pondok Melati.
Geologi dan Jenis Tanah
Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik facies namun terdapat dua kecamatan yang memiliki karakteristik struktur lainnya yaitu:
• Bekasi Utara : Struktur Aluvium
• Bekasi Timur : Struktur Miocene Sedimentary Facies
Di Bekasi Selatan terdapat sumur gas JNG-A (106o 55’ 8,687” BT; 06o 20’54,051”) dan Sumur JNGB (106o 55’ 21,155” BT; 06o 21’ 10,498”)
Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik facies namun terdapat dua kecamatan yang memiliki karakteristik struktur lainnya yaitu:
• Bekasi Utara : Struktur Aluvium
• Bekasi Timur : Struktur Miocene Sedimentary Facies
Di Bekasi Selatan terdapat sumur gas JNG-A (106o 55’ 8,687” BT; 06o 20’54,051”) dan Sumur JNGB (106o 55’ 21,155” BT; 06o 21’ 10,498”)
Hidrologi dan klimatologi
Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua:
Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua:
1. Air permukaan, mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai.
Wilayah
 Kota Bekasi dialiri 3 (tiga) sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai 
Bekasi dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sungai Bekasi 
mempunyai hulu di Sungai Cikeas yang berasal dari gunung pada ketinggian
 kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
Air
 permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi sungai/kali 
Bekasi dan beberapa sungai/kali kecil serta saluran irigasi Tarum Barat 
yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air 
baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (kota dan kabupaten) dan 
wilayah DKI Jakarta. Kondisi air permukaan kali Bekasi saat ini tercemar
 oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota 
Bekasi (industri di wilayah Kabupaten Bogor).
2. Air tanah
Kondisi
 air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk 
digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota 
Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar TPA Bantargebang 
kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar.
Wilayah
 Kota Bekasi secara umum tergolong pada iklim kering dengan tingkat 
kelembaban yang rendah. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal
 ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama 
industri/perdagangan dan permukiman. Temperatur harian diperkirakan 
berkisar antara 24 – 33° C.
Permukiman
Jumlah
 Penduduk Kota Bekasi saat ini lebih dari 2,2 juta jiwa yang tersebar di
 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Pondok Gede, Jati Sampurna, Jati Asih, 
Bantar Gebang, Bekasi Timur, Rawa Lumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, 
Medan Satria, Bekasi Utara, Mustika Jaya, Pondok Melati.






 
 
 
 
Tidak ada komentar: