sponsor

Slider

Seputar Bekasi

Pemerintahan

Tokoh

Kuliner

Piknik

Olah Raga

Dede Yusuf & Lex Laksmana


Pasangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dede Yusuf dan Lex Laksamana telah terdaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat.

Keduanya siap bertarung pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2013 yang akan berlangsung hingga 24 Februari 2013 mendatang.

(kpu.goid)

Irianto MS.Safiuddin & Tatang Farhanul Hakim


Pasangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Irianto MS.Safiuddin dan Tatang Farhanul Hakim telah terdaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat.

Keduanya siap bertarung pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2013 yang akan berlangsung hingga 24 Februari 2013 mendatang.

(kpu.goid)

Ahmad Heryawan & Dedi Mizwar

Pasangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar telah terdaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat.

Keduanya siap bertarung pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2013 yang akan berlangsung hingga 24 Februari 2013 mendatang.

(kpu.goid)

Pengabdi Pelatihan Kemendikbud 2012


KOTA – Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi menerima piagam penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) sebagai pengabdi kursus dan pelatihan tahun 2012.

Piagam penghargaan tersebut diberikan usai pelaksanaan upacara Hari Kesehatan Nasional tingkat Kota Bekasi tahun 2012 di Plaza Pemkot Bekasi, Senin (12/11/2012).

Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan dalam membina dan mengembangkan kursus dan pelatihan melalui penyediaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ada 3 nama yang menerima penghargaan ini, yaitu selain Walikota Bekasi, juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kota_Bekasi dengan Dewan Pendidikan Kota_Bekasi dan Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota_Bekasi tentang Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota_Bekasi. (tim/ronz)

Sosialisasi Pengembangan Infrastruktur Hijau


Ekonomi Hijau: Ubah perilaku, tingkatkan kualitas Lingkungan

Dalam rangka mempercepat pencapaian indikator kinerja utama (IKU) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan memenuhi mandat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009, serta melaksanakan tugas dan fungsi Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa (PPEJ) sebagaimana diatur dalam pasal 566 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2010, yaitu melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang dan sumber daya alam ekoregion jawa, maka PPEJ melakukan kegiatan pengembangan infrastruktur hijau.

Infrastruktur hijau merupakan suatu langkah untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus persiapan menghadapi tantangan perubahan iklim. 

Tahun Anggaran 2012 di Wilayah Regional Jawa terdapat kegiatan mengenai Program Pengembangan Infrastruktur Hijau, yang bertujuan untuk pengendalian pencemaran lingkungan hidup, pengendalian kerusakan lingkungan hidup dan peningkatan kesadaran masyarakat. 

Bentuk kegiatan dimaksud terdiri dari : (1) Penanaman pohon; (2) Penanaman mangrove; (3) IPAL Biogas tinja dan ternak sapi; (4) Sarana dan prasarana integrasi bank sampah dan 3R dalam pengelolaan sampah; dan (5) Sosialisasi.

Kegiatan yang dilakukan adalah memfasilitasi sarana dan prasarana Bank Sampah yang terintegrasi dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di 53 Lokasi, menanam 270.600 batang mangrove di area seluas 82 Ha yang tersebar di 17 lokasi, menanam 406.894 batang pohon di area seluas 374 Ha yang tersebar di 41 lokasi, membangun 124 Biogas Sapi dengan kapasitas 6 M3 yang tersebar di 25 Kab./Kota dan membangun 10 Biogas Tinja untuk kapasitas 300 orang yang tersebar di 10 Kab./Kota. 

Kegiatan tersebut akan disosialisasi mulai 1 November s.d 06 Desember 2012 kepada 120 orang setiap kegiatan sosialisasi di 41 Kab./Kota, dan memberikan bimbingan teknis pada masyarakat penerima bantuan sarana prasarana dan bank sampah dengan 3R yang dimaksudkan untuk memberikan pemahaman antara lain terkait pentingnya fungsi tanaman dan ruang terbuka hijau/hutan, ekosistem mangrove bagi pesisir dan keberlangsungan hidup flora/fauna di dalamnya, pengelolaan sampah, pengolahan limbah menggunakan IPAL biogas dalam rangka menurunkan beban pencemaran sekaligus pemanfaatan limbahnya. 

Program Pengembangan Infrastruktur Hijau diharapkan mampu mengurangi lahan kritis sebanyak 446 Hektare, menciptakan energi alternatif dari kotoran ternak sapi sebanyak 235,6 KG Elpiji (asumsi setiap Biogas untuk 2 ekor sapi mampu mereduksi gas methan menjadi 1,9 KG) serta memberikan pemahaman lingkungan hidup dan perubahan perilaku kepada 4.920 orang. 

(sumber:KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION JAWA/Program Pengembangan Infrastruktur Hijau)

Kontes Ikan Hias Kota Bekasi


KOTA - Ratusan peserta dari berbagai daerah memperebutkan Piala Walikota Bekasi, dalam ajang kontes ikan hias yang diadakan oleh Assosiasi Betta Indonesia (ABI) dan Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi menggelar lomba Ikan hias khusus jenis ikan Cupang di Blu Plaza, Bekasi Timur, mulai 22-23 September 2012.

Ikan Cupang milik Gunawan dari Pekanbaru berhasil mengondol juara pertama Piala Walikota Bekasi. Agus Khamil, Ketua Panitia Kontes Ikan Hias Cupang mengatakan, pemenang pertama diraih oleh ikan Cupang dari Pekanbaru, penilaian dilihat dari bentuk tubuh, warna dan kegesitan ikan. Ikan milik Gunawan tersebut berhasil menyingkirkan 506 ikan yang berasal dari seluruh Indonesia.

"Selain mendapat tropi Walikota, juara pertama juga mendapat uang pembinaan," ujarnya.

Menurut Agus, lomba ikan hias tingkat nasional tersebut diadakan untuk merangsang potensi budidaya ikan hias di Kota Bekasi yang saat ini sedang berkembang. Bahkan, ikan hias asal Bekasi pernah memenangkan lomba di Singapura pada bulan lalu.

"Dalam tahun 2012 kita sudah 6 kali mengadakan kontes ikan hias, 3 kali tingkat nasional dan 3 kali regional. Baru pertama yang tingkat nasional ini merebutkan piala Walikota," jelas Agus.

Terpisah ditempat yang lain Hatur (38), Makassar, peserta yang paling jauh. Menurutnya," saya tertarik ikut kontes ikan hias di Bekasi karena image ikan cupang selama ini hanya sebagai ikan yang diadu atau dijadikan judi, seharusnya kontes hias ikan cupang dijadikan perlombaan sebagai ikan hias dan untuk menambah jaringan," paparnya.






sumber:bekasiraya.com/leny kurniawati

Keberkahan Mengolah Sampah


KOTA - Pelaksanaan Bimbingan Teknis Bank Sampah Kota Bekasi yang bertajuk “Membangun Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan: From Trash To Cash” Prinsip dasar pengelolaan sampah yang ramah lingkungan adalah harus diawali oleh perubahan cara kita memandang dan memperlakukan sampah.

Sudah saatnya kita memandang sampah punya nilai guna dan manfaat sehingga tidak layak dibuang percuma. Pelaksanaan Bank Sampah dan Gerakan 3R adalah langkah nyata kita membumikan perubahan paradigma pengelolaan sampah.

Pengembangan Bank Sampah harus menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif masyarakat untuk mulai memilah, mendaur ulang dan memanfaatkan sampah guna membangun lingkungan yang lebih baik sekaligus membangun ekonomi kerakyatan

Bimbingan Teknis Pengelolaan Bank Sampah di Kota Bekasi yang dilaksanakan mulai tanggal 19 sampai dengan hari ini di Balai Irigasi Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Cut Meutia Bekasi Timur, dalam sambutannya Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Bina Sadar Lingkungan mengungkapkan “Bank sampah merupakan strategi  dalam mengembangkan dan mem¬bangun kepedulian masyarakat  agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah bukan menjadikannya sebagai ‘lawan’.

Hal ini sesuai dengan salah satu filosofi dasar ditetapkannya Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah adalah sudah saatnya memutarbalik cara pandang kita terhadap sampah dan cara kita memperlakukan sampah. Sudah saatnya kita memandang sampah sebagai sesuatu yang punya nilai guna dan manfaat. Sehingga sudah tidak layak lagi jika sampah dibuang percuma.

Dari perspektif ekonomi kerakyatan, simpanan uang dari tabungan sampah dan pendapatan tambahan dari hasil penjualan kompos dan produk kreatif dari sampah adalah manfaat nyata bank sampah” dan mengutip sambutan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Prof. DR. Balthasar Kambuaya, MBA, dalam sambutannya mengatakan, “Pelaksanaan bank sampah sesungguhnya mengandung potensi ekonomi kerakyatan yang cukup tinggi karena kegiatan bank sampah dapat memberikan hasilnyata bagi masyarakat dalam bentuk peluang kerja, penghasilan tambahan bagi pegawai bank sampah dan masya¬rakat penabung sampah. Istilah yang tepat menggambarkan manfaat sampah tersebut adalah from trash to cash”.

Dikembangkannya bank sampah terkait pula dengan adanya peningkatan volume sampah di Indonesia yang juga sangat berkait erat dengan pertumbuhan penduduk, tingkat kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Implikasi dari perkembangan kependudukan dan gaya hidup masyarakat itu menjadikan jumlah timbulan sampah meningkat pesat. Jika produksi sampah rata-rata di perkotaan menca¬pai 0,5 kg/orang/hari sampai 0,8 kg/orang/hari, maka sudah dapat diperkirakan berapa banyak volume sampah yang diha¬silkan oleh sebuah kota setiap harinya.

Dari jumlah sampah  tersebut rata-rata yang terangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA) hanya sekitar 60-70 persen, maka sisanya akan berakhir di lahan-lahan kosong dan dibakar atau di sungai-sungai dan di laut. Peningkatan jumlah timbulan sampah sementara ini telah menimbulkan banyak persoalan serius dan kompleks di banyak wilayah perkotaan dan akan semakin berat lagi di kemudian hari bila sejak sekarang tidak dilakukan perubahan pola pengelolaannya (timweb/editor)





Sumber : KLH-RI - BPLH Kota Bekasi





Didukung Keluarga

Hikmah Suzela
Mengikuti sejumlah pelatihan di luar sekolah, sungguh menyita waktu Hikmah Suzela. Yah, Hikmah yang menjabat Wakepsek Kesiswaan Sekolah Dasar Islam Teratai Putih Global (SDI TPG) ini mengaku tengah disibukkan pelatihan.

Kendati demikian, Hikmah mengaku semangat menjalankan aktivitas itu. Dia sadar, pelatihan itu tak hanya bermanfaat bagi dirinya, namun bagi kemajuan sekolah dan anak didiknya.

Terlebih lagi, keluarganya pun juga ikut mendukung supaya Hikmah selalu membina para siswa agar semakin pintar.

“Keluarga selalu mensupport saya untuk mengikuti pelatihan dan mengajar siswa. Dukungan merekalah yang selalu membuatku semangat. Apalagi ilmu yang kudapat nanti juga untuk memajukan sekolah ke jenjang akreditas yang lebih tinggi,” kata perempuan yang murah senyum ini. (sam)

Didukung Keluarga

Mengikuti sejumlah pelatihan di luar sekolah, sungguh menyita waktu Hikmah Suzela. Yah, Hikmah yang menjabat Wakepsek Kesiswaan Sekolah Dasar Islam Teratai Putih Global (SDI TPG) ini mengaku tengah disibukkan pelatihan.

Kendati demikian, Hikmah mengaku semangat menjalankan aktivitas itu. Dia sadar, pelatihan itu tak hanya bermanfaat bagi dirinya, namun bagi kemajuan sekolah dan anak didiknya.

Terlebih lagi, keluarganya pun juga ikut mendukung supaya Hikmah selalu membina para siswa agar semakin pintar.

“Keluarga selalu mensupport saya untuk mengikuti pelatihan dan mengajar siswa. Dukungan merekalah yang selalu membuatku semangat. Apalagi ilmu yang kudapat nanti juga untuk memajukan sekolah ke jenjang akreditas yang lebih tinggi,” kata perempuan yang murah senyum ini. (sam)
 
Sumber : radar-bekasi