sponsor

Slider

Seputar Bekasi

Pemerintahan

Tokoh

Kuliner

Piknik

Olah Raga

» » » » Bayi Paus Sulit Ditenggelamkan

PAUS MALANG: Bangkai bayi paus yang terdampar di Muaragembong beberapa waktu lalu (kiri). Bangkai paus bungkuk yang terdampar di kolam renang laut di Australia, Rabu (1/8) kemarin (kanan).
Paus yang terdampar di Muaragembong ternyata masih bayi. Itu diketahui dari hasil penelitian Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) setelah mengambil sampel daging, gigi, dan genetika, ikan tersebut.

Hal itu diungkapkan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat dihubungi Radar Bekasi tadi malam. Paus berusia dewasa berukuran 30 meter. Sedangkan paus yang sempat terdampar di Karawang dan Muaragembong itu memiliki panjang 12 meter.
’’Kalau ikan paus ukuran dewasa memiliki panjang 30 meter, tapi kalau yang ini cuma 12 meter. Berarti ikan paus ini masih bayi,” ungkap Simon Sinaga dari Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Simon mengungkapkan, keterangan sejumlah nelayan kepadanya menyebutkan gerombolan paus sering melewati wilayah Bekasi bahkan hingga ke Utara Jawa. Padahal, secara geografis bukan tempat migrasi paus. Diduga bayi paus ini tersesat karena kehilangan arah dan terpisah saat gerombolan ikan paus mencari bahan makanan.
’’Paus itu punya sonar dan ini untuk komunikasi mereka. Mungkin terpisah saat mencari bahan makanan. Kami belum mengetahui paus ini dari perairan mana,” jelas Simon.
Meski masih bayi, upaya memusnahkan bangkai paus itu dengan cara menenggelamkannya ke laut, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan masih mengalami kesulitan. Padahal, beban pemberat 3 ton di tubuh paus tersebut sudah melebihi bobotnya yang 2,5 ton. Rencananya bangkai paus itu akan ditenggelamkan di kedalam 30 meter dari permukaan laut.
Diduga sulitnya menenggelamkan bayi paus itu lantaran banyaknya gas yang tertimbun di dalam tubuh bangkai paus itu. Untuk itu, sambung Simon, pihaknya sedang membolongkan seluruh tubuh paus tersebut supaya gas yang di dalam tubuhnya lekas keluar.
’’Kalau gasnya keluar mempermudah pembusukan hingga kami tidak lagi mengalami kesulitan untuk menenggelamkannya di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu,’’ terangnya.
Sepeti diberitakan sebelumnya, ikan paus ini terdampar di Pantai Pakisjaya, Karawang dua pekan lalu dan dilepaskan Sabtu (28/7). Sehari kemudian, paus yang diduga jenis yang sama ditemukan warga sudah jadi bangkai terdampar di Pantaibahagia, Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
Paus Juga Terdampar di Kolam Renang
Terpisah, di Sydney, Australian, warga setempat dikejutkan dengan paus bungkuk yang terdampar di pantai utara Sydney. Paus ini berukuran raksasa, panjang 10 meter dengan berat 20-25 ton!
Masyarakat setempat berbondong-bondong menyaksikan paus bungkuk yang ditaksir masih bayi itu. Jubir Polisi Taman Nasional dan Satwa Liar (NPSW) menuturkan paus itu diduga mati di laut pada Rabu (1/8) sebelum terdampar di kolam renang laut di Newport Beach. Seperti dikutip dari The Australian.
Steve Messenger, seorang turis dari California, turut menyaksikan paus mati itu. ’’Paus itu sedikit kotor, seperti onggokan besar jelly, Anda tidak bisa melihat kepala atau ekornya,” ujarnya.
Paus itu menerjang kolam renang laut di pantai tersebut dan menghancurkan tonggak penambat kapal dan rantai di sekitarnya. Penjaga pantai menutup kolam renang itu dan mencari cara menyingkirkan bangkai paus.
Sebuah papan petunjuk didirikan oleh petugas setempat yang berisi pengumuman bahwa pantai ditutup dan peringatan tentang kemungkinan peningkatan aktifitas ikan hiu.
’’Setiap kali Anda mendapati paus mati, ada kemungkinan potongan paus mati, lemak atau minyak yang keluar, akan menarik kedatangan ikan hiu,” kata manajer NPWS Chris Grudnoff.
Sebuah kapal tug atau ekskavator 20 ton akan digunakan untuk menyingkirkan paus itu, atau petugas menunggu gelombang pasang setinggi 1,9 meter nanti malam yang diharapkan menggeser paus itu keluar dari kolam renang.
’’Kami mungkin akan menyerahkan paus itu kepada alam setelah penilaian kami saat air surut,” ujar Grudnoff.
Menurut Grudnoff, salah satu masalah yang muncul terkait dengan bangkai itu adalah bau yang kuat dan menjijikkan di pantai.
Departemen Lingkungan NSW dalam twitternya menyatakan paus itu mungkin telah mati sejak dua hari lalu. Tidak ada bukti serangan dari perahu atau belitan di tubuhnya, meskipun sepertinya paus itu digigit hiu setelah kematiannya. (*/sam/zar/koz)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply