sponsor

Slider

Seputar Bekasi

Pemerintahan

Tokoh

Kuliner

Piknik

Olah Raga

Mutasi PNS Kabupaten Bekasi

KABUPATEN - Sekertaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bekasi, Yanyan Ahmad membacakan mutasi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten Bekasi.
 

Puluhan PNS terlihat menanggapi dingin saat nama-nama mulai disebutkan.

Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, mengingatkan kepada PNS yang disumpah dalam mutasi sore ini, Jumat (15/2/2013), agar jabatan yang baru diemban tersebut wajib dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.

Dalam sumpah jabatan tersebut, Neneng membacakan sumpah jabatan untuk 400 lebih PNS yang dimutasi. "Bahwa saya tidak akan menerima dan memberikan sesuatu dalam menjalankan jabatan ini," kata istri dari Ketua Kosgoro Kabupaten Bekasi, Putra.

Beberapa nama eselon III yang berpindah tugas, yakni Abdilah yang sebeluumnya menjabat Kabag Umum berpindah ke Kabag Kesra jabatan terdahulu di era Bupati Sa'duddin. Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi pada BPLH juga berpindah tugas ke RSUD Kabupaten BeKasi menduduki posisi Kabid pelayanan.

Hingga pukul 15.20 WIB, prosesi mutasi tersebut masih berlangsung di Gedung Wibawa Mukti, komplek Plaza Pemkab Bekasi. (amel)





Mantan Kajari Kabupaten Bekasi Berpamitan

KABUPATEN - Detik terakhir masa jabatan Kajari Kabupaten Bekasi ditandai dengan penandatanganan berkas.

Mantan Kajari Cikarang, Hermanto masih menyempat diri melaksanakan tugas terakhirnya. 


Apa itu? pria yang bertugas di Kabupaten Bekasi sekitar satu tahun itu, masih menyempatkan diri untuk menandatangani berkas.

Usai lepas sambut Kajari Cikarang, Kamis (14/2/2013), tiba-tiba Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Eka Nugraha menyodorkan sejumlah berkas kepada mantan Kajari Cikarang. Berkas dengan lembaran berwana merah tersebut langsung ditandatangani oleh Hermanto.

Saat menandatangani, tumpukan berkas tersebut, Hermanto nampak tenang. satu persatu lembaran tersebut dicek kembali sebelum ditandatanganinya. (amel)



Tiga Ribu Rumah Tak Layak Bakal Di Bedah

KABUPATEN - Alokasi dana yang akan digunakan untuk kegiatan itu bersumber dari APBD setempat dan bantuan dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat total Rp1,5 miliar.

Tak lama lagi, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan perbaikan 3.000 rumah tidak layak huni pada tahun ini.

Hal ini diutarakan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bekasi, Slamet Supriyadi, di Cikarang, Rabu (30/1/2013).

"
Program tersebut, kata dia, masing-masing di Kecamatan Pebayuran dan Tarumajaya sebanyak 2.000 rumah. Data penerima bantuan perbaikan rumah telah didapat pihaknya berdasarkan laporan dari masing-masing aparatur desa," paparnya.

Masih ada seribu rumah, lanjutnya, yang ada di Kecamatan Bojongmangu, Muaragembong, Cabangbungin dan Babelan dimana sebelumnya pernah mendapat jatah perbaikan rumah pada 2012. Kriteria rumah tidak layak bermacam-macam, ada yang tidak memiliki MCK, atap rumah rusak, dan lantai tanah.

"Alokasi dana yang akan digunakan untuk kegiatan itu bersumber dari APBD setempat dan bantuan dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat total Rp1,5 miliar. Kegiatan bedah rumah ini juga akan melibatkan masyarakat dan aparatur TNI serta petugas desa," pungkasnya. (amel)






Keluarga Besar PNS Turut Berduka Cita

Segenap Karyawan/i Pemda Kabupaten Bekasi
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya 
Atas meninggalnya 
Bapak H. MUHAMAD YASIN
Ayahanda dari Bupati Bekasi, Hj. dr. NENENG HASANAH YASIN 
pada hari Selasa, 18 Desember 2012, Pukul 13.00 WIB
Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT. Amin.

Program Kartu Bekasi Sehat Bagi Warga

KOTA – Program Kartu Bekasi Sehat (KBS) sebagai wujud keberpihakan pemerintah daerah terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi menyerahkan perdana Kartu Bekasi Sehat (KBS) kepada hansip dan pesapon, Senin (4/2/2013).

Didampingi Sekda Kota Bekasi dan Kepala Dinas Kesehatan Kota_Bekasi, penyerahan KBS tersebut berlangsung disela-sela pelaksanaan apel pagi bersama seluruh aparatur Pemerintah Kota Bekasi di Plaza Pemkot Bekasi.

Turut menyaksikan penyerahan, para direktur RS Swasta yang ada di Kota Bekasi.

Membangun mutu pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat tidak mampu, menurut Walikota Bekasi, diluncurkanlah program Kartu Bekasi Sehat (KBS) ini sebagai wujud keberpihakan pemerintah daerah terhadap kebutuhan dasar masyarakat yang dilandasi dengan SKTM.

"Sebanyak 340 ribu KBS siap diberikan kepada warga tidak mampu untuk menunjang pelayanan kesehatan secara gratis”, ujar Walikota.

KBS ini, lamjut dia, selain berlaku di rumah sakit umum, juga bisa di akses di hampir 40 rumah sakit swasta yang ada di Kota_Bekasi dengan pengadaan bangsal kelas 3 secara gratis. "Supaya jangan ada warga yang tertolak di rumah sakit swasta, saya minta kepada  kepala dinas kesehatan untuk dapat menempatkan aparaturnya di setiap rumah sakit swasta," pungkasnya. (amel)



Bupati Lantik 25 Pejabat Eselon Dua

Sebanyak 25 pejabat eselon dua di jajaran Pemkab Bekasi yang dimutasi maupun promosi oleh Bupati Bekasi Hj Neneng Hasanah Yasin. Bupati menjelaskan agar para pejabat yang dilantik agar menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan dan menjadi pelayanan terbaik bagi masyarakatnya.

Pejabat yang dilantik adalah Effendi Assisten Sekda satu, Sutrisno Assisten Sekda Dua, Juhandi Assisten Sekda Tiga, Sutia Resmulyawan ( Kadisporabudpar), Nani Suwarni Kadis Dukcapil dan Jamari Tarigan ( Kadistarkim).

"Dengan pelantikan ini diharapkan bisa bersinergis dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat"ujarnya.

Pabrik Pembuatan Monorail Di Bekasi

Harga monorail buatan Indonesia ini jauh lebih murah dari harga monorail buatan luar negeri.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengunjungi PT Melu Bangun Wiweka, pabrik pembuatan monorail di Bekasi, Sabtu (26/1/2013).

Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, yang ikut mendampingi Dahlan Iskan, menjelaskan Dahlan mencoba naik monorail di display rel yang telah disiapkan.

Menurut keterangan Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, Monorail mampu mengangkut 125 penumpang per gerbong dan dapat membawa 6 gerbong dalam satu perjalanan. Monorail ini dapat melaju hingga 80 kilometer per jam.

"Beliau hanya ingin menghargai potensi kemampuan anak bangsa yang sudah mampu mengembangkan tehnologi canggih seperti itu dan mampu bersaing dengan monorail dari luar," kata Faisal Halimi.


Pimpinan Melu Bangun Wiweka, Tris, menyampaikan kepada Dahlan, pabriknya mampu membuat monorail lebih murah. Jika sebuah monorail impor membutuhkan investasi Rp200 miliar per kilometernya, maka monorail buatan Bekasi ini hanya mengeluarkan investasi Rp75-150 miliar per kilometernya.

"Agar Indonesia bisa maju, orang-orang seperti beliau itu perlu diberi kesempatan untuk mewujudkan mimpinya di negeri sendiri. Tahap pertama mungkin bisa juga menggandeng konsultan dari luar, yang penting mereka bisa mewujudkan keinginannya di negeri sendiri," kata Faisal mengulang ucapan Dahlan. (amel)




Ribuan Warga Muara Gembong Mengungsi

KABUPATEN - Banjir yang menghantam wilayahnya menyerang 19 RT, namun yang terparah ada di 10 RT. 

Kondisi ini lantaran ketinggain air kiriman dari Sungai Citarum tersebut mencapai 1,5 meter dan memaksa ratusan kepala keluarga (KK), serta ribuan penduduk desa mengungsi. 

Suwinta juga menegaskan sampai sore ini, Jumat (18/1/2013), belum mendapatkan bantuan dari pemerintah  daerah.

Bahkan pria yang baru saja menjabat kepala desa Pantai Bakti tesebut mengaku sudah setiap hari menelpon pemerintah daerah, agar segera mengirmkan bantuan. Namun belum ada tanggapan.

"Warga yang mengungsi di tempatkan di masjid dan mushola. Kantor desa pun tak luput dijadikan lokasi para pengungsi untuk beristirahat. Banjir ini dikarenakan ada tanggul yang jebol sepanjang 400 meter, sehingga air Sungai Citarum berpindah kepemukiman warga," jelasnya.

Untuk keselamatan kata Suwinta, masyarakat Pantai Bakti sudah meninggalkan rumah mereka, mereka hawatir banjir hebat seperti  peristiwa di tahun 2007 lalu terulang kembali.

Suwinta sangat berharap masyarakatnya bisa mendapatkan bantuan berupa bahan pangan dan kebutuhan siap pakai, secepatnya. (aan)




foto: Kepala Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Suwinta