KOTA - Komitmen Bersama dan Kemandirian Mengelola Pasar di Kota Bekasi
Wakil Walikota Bekasi H Ahmad Syaikhu mengatakan untuk mewujudkan pasar tradisional bersih dan sehat di Kota Bekasi, perlu keseriusan dan kerja keras bersama antara pemerintah dan pihak terkait lainnya.
Berbagai upaya dilakukan bersama mengelola pasar bersih dan sehat diantaranya dengan menjaga Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban (K3) di pasar, pengelolaan sampah pasar, dan pengelolaan parkir.
"Pengelolaan pasar bersih dan sehat yang sekarang dilakukan bukan hanya berkaitan dengan penilaian Adipura saja, kita ingin mengelola pasar lebih baik lagi sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat", ucapnya saat rapat pengelolaan pasar di ruang rapat Wakil Walikota, Kamis, (7/11) yang dihadiri Kepala Dinas Perekonomian Rakyat Cecep Suherlan, Kasatpol PP Yayan Yuliana dan para kepala unit pasar se-Kota Bekasi.
H Ahmad Syaikhu juga mengatakan agar format isian yang nanti akan diterimanya dapat diisi sesuai kondisi pasar yang ada dan tidak menutup-nutupi segala kekurangannya dilapangan. hal lain yang perlu dilakukan yakni mengidentifikasi kegiatan apa yang harus dilakukan masing-masing pasar untuk mewujudkan pasar bersih dan sehat.
"Dengan begitu, kita mengetahui secara ril seperti apa kondisi sekarang ini, sehingga kita bisa malakukan penataan sesuai dengan kekurangan yang ada. seperti kondisi toilet hingga ketersediaan tempat pengelolaan sampah yang ada. hal tersebut dapat disampaikan sebenar-benarnya agar kita mulai dapat menatanya dan menentukan prioritasnya", kata H Ahmad Syaikhu.
lebih lanjut ia mengatakan, pengelolaan pasar selain penataan fisik juga perlu penataan kelembagaan agar kedepannya pasar lebih mandiri. Dispera Kota Bekasi perlu melakukan kajian kembali dan dikomunikasikan dengan bagian hukum mengenai bentuk kemandrian tersebut seperti melalui pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau bentuk Perusahan Daerah (PD).
"kita harus yakin dan percaya diri dalam mengelola pasar. pendapatan dari pasar dapat dipergunakan sendiri sehingga dalam mengelola pasar tidak menunggu anggaran daerah dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Kita harap dengan kemandirian potensi-potensi retribusi dapat dioptimalkan", Ucapnya
Terkait dengan retribusi, kita berupaya mengelola pasar akan diujicobakan sistem pemungutan retribusinya. "Penyalar akan menagih retribusi kepada para pedagang atau toko sehinga bisa dipastikan penghasilanyya bisa dilihat sesuai dengan potensi dan meminimalisir kebocoran. Pa Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi dan saya berharap pasar-pasar dapat dikelola sendiri dan dapat menyejahterakan semua pihak yang ada di pasar baik itu pengelola, para pedagang, berkontribusi untuk pembangunan Kota Bekasi", Harap Wakil Walikota H AHmad SYaikhu.
Terkait yang disampaikan Kepala Dispera Cecep Suherlan mengenai ketersediaan armada pengangkut sampah, H Ahmad Syaikhu mengatakan penambahan armada juga akan dilihat dari jumlah kebutuhan yang ada di tiap pasar dan ia menilai juga perlu dilakukan pengelolaan sampah melalui komposting agar dapat mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA.
"Penambahan armada perlu dilakukan seiring dengan melakukan upaya pengelolaan sampah melalui komposting yang juga nilai tambah penilaian Adipura", sebutnya.
Hasil dari komposting menurutnya dapat dipergunakan atau dibeli Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi untuk dipergunakan untuk tanaman penghijauan di Kota Bekasi atau diberikan kepada masyarakat. Kadispera Cecep Suherlan mengatakan hingga kini hanya enam pasar yang mulai melakukan pengelolaan komposting dan itu tetap diapresisasi H Ahmad Syaikhu. (obi)
Wakil Walikota Bekasi H Ahmad Syaikhu mengatakan untuk mewujudkan pasar tradisional bersih dan sehat di Kota Bekasi, perlu keseriusan dan kerja keras bersama antara pemerintah dan pihak terkait lainnya.
Berbagai upaya dilakukan bersama mengelola pasar bersih dan sehat diantaranya dengan menjaga Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban (K3) di pasar, pengelolaan sampah pasar, dan pengelolaan parkir.
"Pengelolaan pasar bersih dan sehat yang sekarang dilakukan bukan hanya berkaitan dengan penilaian Adipura saja, kita ingin mengelola pasar lebih baik lagi sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat", ucapnya saat rapat pengelolaan pasar di ruang rapat Wakil Walikota, Kamis, (7/11) yang dihadiri Kepala Dinas Perekonomian Rakyat Cecep Suherlan, Kasatpol PP Yayan Yuliana dan para kepala unit pasar se-Kota Bekasi.
H Ahmad Syaikhu juga mengatakan agar format isian yang nanti akan diterimanya dapat diisi sesuai kondisi pasar yang ada dan tidak menutup-nutupi segala kekurangannya dilapangan. hal lain yang perlu dilakukan yakni mengidentifikasi kegiatan apa yang harus dilakukan masing-masing pasar untuk mewujudkan pasar bersih dan sehat.
"Dengan begitu, kita mengetahui secara ril seperti apa kondisi sekarang ini, sehingga kita bisa malakukan penataan sesuai dengan kekurangan yang ada. seperti kondisi toilet hingga ketersediaan tempat pengelolaan sampah yang ada. hal tersebut dapat disampaikan sebenar-benarnya agar kita mulai dapat menatanya dan menentukan prioritasnya", kata H Ahmad Syaikhu.
lebih lanjut ia mengatakan, pengelolaan pasar selain penataan fisik juga perlu penataan kelembagaan agar kedepannya pasar lebih mandiri. Dispera Kota Bekasi perlu melakukan kajian kembali dan dikomunikasikan dengan bagian hukum mengenai bentuk kemandrian tersebut seperti melalui pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau bentuk Perusahan Daerah (PD).
"kita harus yakin dan percaya diri dalam mengelola pasar. pendapatan dari pasar dapat dipergunakan sendiri sehingga dalam mengelola pasar tidak menunggu anggaran daerah dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Kita harap dengan kemandirian potensi-potensi retribusi dapat dioptimalkan", Ucapnya
Terkait dengan retribusi, kita berupaya mengelola pasar akan diujicobakan sistem pemungutan retribusinya. "Penyalar akan menagih retribusi kepada para pedagang atau toko sehinga bisa dipastikan penghasilanyya bisa dilihat sesuai dengan potensi dan meminimalisir kebocoran. Pa Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi dan saya berharap pasar-pasar dapat dikelola sendiri dan dapat menyejahterakan semua pihak yang ada di pasar baik itu pengelola, para pedagang, berkontribusi untuk pembangunan Kota Bekasi", Harap Wakil Walikota H AHmad SYaikhu.
Terkait yang disampaikan Kepala Dispera Cecep Suherlan mengenai ketersediaan armada pengangkut sampah, H Ahmad Syaikhu mengatakan penambahan armada juga akan dilihat dari jumlah kebutuhan yang ada di tiap pasar dan ia menilai juga perlu dilakukan pengelolaan sampah melalui komposting agar dapat mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA.
"Penambahan armada perlu dilakukan seiring dengan melakukan upaya pengelolaan sampah melalui komposting yang juga nilai tambah penilaian Adipura", sebutnya.
Hasil dari komposting menurutnya dapat dipergunakan atau dibeli Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi untuk dipergunakan untuk tanaman penghijauan di Kota Bekasi atau diberikan kepada masyarakat. Kadispera Cecep Suherlan mengatakan hingga kini hanya enam pasar yang mulai melakukan pengelolaan komposting dan itu tetap diapresisasi H Ahmad Syaikhu. (obi)
Comments