sponsor

Slider

Seputar Bekasi

Pemerintahan

Tokoh

Kuliner

Piknik

Olah Raga

Tanam Pohon Memperingati HUT PGRI


KOTA - Rangkaian HUT PGRI Ke-68 Tingkat Kecamatan Pondokgede.

Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi pagi tadi membuka rangkaian kegiatan Hut PGRI ke-68 tingkat Kecamatan Pondokgede dilapangan Pondokgede dengan didampingi Sekretaris Daerah Kota Bekasi Drs.Rayendra Sukarmadji serta Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Bekasi dan para Kepala Sekolah yang ada di Kecamatan pondokgede, Minggu, (24/11/2013).

Dalam sambutannya Walikota Bekasi mengatakan bahwa sistem dan praktik pendidikan berkualitas hanya akan lahir apabila terdapat guru profesional di dalamnya, memiliki kompetensi dan yang kesejahteraannya terpenuhi. Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki empat kompetensi yakni kompetensi pedagogik yang merupakan kemampuan para guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik agar kelak mampu mengaktualisasikan berbagai potensi dimiliknya.

Potensi guru meliputi kompetensi sosial menunjukkan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik dan masyarakat sekitar; kompetensi kepribadian yang bermakna karakteristik pribadi guru harus menjadi teladan bagi peserta didik dan guru memiliki akhlak mulia; dan kompetensi profesional yang merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan mereka membimbing peserta didik dalam menguasai materi diajarkan secara mumpuni..

Kegiatan Hut PGRI ke-68 ini juga diwarnai dengan penanaman pohon di lapangan Pondokgede dan pelepasan gerak jalan yang dihadiri juga oleh para pelajar tingkat SD,SMP,dan SMA oleh Walikota Bekasi. (amalia)

Urus e-KTP Gratis, Bikin Kartu Keluarga Bayar?

KOTA - Warga Keluhkan Layanan Kependudukan.

Pelayanan gratis untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan surat pindah dan bahkan keterangan waris di Kota Bekasi, hanya sebatas omongan pejabat saja,

“Buktinya bikin kartu keluarga bayar Rp 50.000,” ujar Heru Haryanto, 34, warga Perumahan Vila Mas Garden, Bekasi Utara. Hal senada juga disampaikan Andika, warga Bintara, Bekasi Barat, “Saya ditawari Rp 150 ribu untuk pembuatan KTP dan KK,” ujar ayah dua anak, warga Bintara Mas Naga.

Dia menyebutkan saat mengurus KK untuk menambah anak sekaligus membuat KTP reguler, karena E-KTP belum jadi, ada oknum pegawai yang menawarkan proses itu.

Ketika berdialog dengan warga di Kecamatan Bekasi Selatan, Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada awal Nopember lalu, menjelaskan semua produk kependudukan gratis. “Kalau masih ada yang dipungut biaya yang tanggungjawab kepala dinasnya,” jelas Rahmat Effendi, sambil menunjuk kepala dinas kependudukan.

Rudi Sabarudin, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) membenarkan kalau semua produk kependudukan gratis sesuai Peraturan Daerag (Perda) No 8 Tahun 2013 tentang biaya cetak KK dan akte kelahiran.

“Pembuatan KTP reguler tidak ada lagi, yang ada hanya keterangan sudah direkam, karenanya semua print KTP ditarik ke dinas,” ujar Rudi, sambil mengatakan soal Kartu Keluarga dan  akte kelahiran gratis. “Asalkan di antar sendiri dan mengurus tanpa melalui perantara,” terangnya.

Rudi menjelaskan, seandainya ada oknum pegwai Disdukcapil yang melakukan pungutan segera laporkan dan beri tahu nama oknum tersebut. “Kalau itu pegawai Disdukcapil, pasti saya tindak,” tegasnya.

Dia juga menyebutkan sejak Maret 2013 sudah 17 orang ditindak karena melanggar ketentuan, “!4 orang dipindahkan dan tiga orang diberi surat peringatan,” terang Rudi, yang mengaku dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan uji kelayakan kepada para pegawainya, sehingga untuk memindahkan karena melakukan hal yang tercela sudah ada dasar.  (bays)

Peringati Hari Pahlawan 2013

KOTA - Ziarah dan Tabur Bunga Peringatan Hari Pahlawan.

Peringatan Hari Pahlawan tahun 2013, Unsur Muspida dan masyarakat Kota Bekasi melaksanakan ziarah dan tabur bunga untuk menghormati jasa para pahlawan di Taman Makam Pahlawan Bulak Kapal Kota Bekasi, Sabtu, (9/10/2013) pagi.

Unsur Muspida yang hadir diantaranya Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi, Wakil Walikota Bekasi H Ahmad Syaikhu, Kapolresta Bekasi Kota Kombes Pol Priyo Widianto, Komandan Kodim 0507/Bks Letkol Inf Bram Abilowo, Kajari Kota Bekasi Enen Saribanon dan Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Sutriyono.

Sebelum berziarah dan tabur bunga dilaksanakan, tepat pukul 7.30 WIB, dilakaasnakan upacara pengormatan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Sutriyono  sebagai Inspektur Upacara. Selain Muspida Kota Bekasi peserta upacara dari para pejuang yang masih hidup, prajurit TNI, Polisi, Aparatur Pemerintah Kota Bekasi, Ibu-Ibu penggerak PKK, para Pelajar Kota Bekasi, dan Linmas.

Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi mengatakan sebagai generasi penerus kita berkewajiban menghormati dan memberikan doa kepada para pahlawan yang telah gugur. selain itu memaksimalkan peran untuk memangun apa yagn telah mereka perjuangkan dan dititipkan kepada kita.

"Mudahan-mudahan pengorbanan dan jasa-saja beliau diberikan tempat disisi Tuhan yang maha kuasa. dan kita sebagai penerus melanjutkan perjuangannya", ucap Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi usai melakukan tabur bunga.  (obi)

Perwakilan Buruh Kota Bekasi Temui Sekda

KOTA - Sekda Terima Perwakilan FSBDSI

Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji menerima sejumlah perwakilan dari Federasi Serikat Buruh Demokrasi (FSBDSI) Bekasi di ruang rapat Asisten Pembangunan dan Kemasyarakatan (Asda II) Setda Kota Bekasi, Kamis, (7/11). Sebelum diterima untuk menyampaikan aspirasinya, ribuan buruh dari FSBDSI berorasi didepan kantor Walikota Bekasi jalan Ahmad Yani.

Dalam pertemuan tersebut Ketua DPC FSBDSI Subagyo mengatakan, pihaknya menginginkan kenaikan 40%  UMK dan segera  dapat ditetapkan berdasarkan hasil dewan pengupahan kota yang masih berlangsung. "Nantinya kami akan menerima besaran kenaikan berdasarkan pembahasan Dewan pengupahan Kota, selain itu kami juga mengusulkan kepada pemerintah kota Bekasi untuk melakukan perbaikan infrastruktur Jalan Raya Narogong dan Siliwangi. Karena akses jalan tersebut berperan vital untuk industri di Kota Bekasi", ucapnya.

Hal terakhir yang dikatakan Subagyo, adanya sejumlah pihak yang mengatasnamakan FSBDSI yang pada 31 Oktober 2013 bersama serikat pekerja lainnya melakukan audiensi dengan Muspida. Perwakilan yang mengatasnamakan FSBDSI tersebut juga sempat melakukan hal yang merugikan pihaknya.

Menanggapi beberapa aspirasi yang disampaikan saat pertemuan tersebut, Sekda Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan Pemerintah Kota Bekasi berkomitemen mengusulkan aspirasi tentang kenaikan UMK melalui Dinas Tenaga Kerja yang tergabung dalam dewan pengupahan.

 "Komitemen Walikota dan Wakil Walikota untuk memperjuangkannya dan tidak sekedar janji. Pa Walikota juga selalu menanyakan perkembangan usulan kenaikan UMK pada pembahasan di dewan pengupahan yang masih berlangsung melalui saya dan Kadisnaker  ", ucap Sekda Kota Bekasi didampingi Kadisnaker Kota Bekasi Abdul Iman.

Terkait perbaikan infrastuktur jalan yang disampaikan FSBDSI, Sekda Kota Bekasi mengatakan perbaikan jalan tersebut merupakan kewenangan pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Kami juga telah menyampaikan usulan perbaikan tersebut saat kunjungan ketua dan anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu juga saya mendampingi anggota dewan untukmelihat kondisi jalan Raya Narogong dari Rawa Panjang sampai Yon Armed yang merupakan jalan provinsi dan saya usulkan untuk segera dilakukan perbaikan", ucapnya.

Lebih lanjut Sekda Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan Pemerintah Kota Bekasi tidak dapat menentukan keputusan tentang dualisme organisasi FSBDSI karena itu merupakan kewenangan pusat. Pemerintah Kota hanya bisa akan mengusulkan lewat surat Walikota Bekasi kepada Kementerian Tenaga Kerja Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk meminta kepastian dualisme organisasi FSBDSI.

"Kami tidak bisa menentukan, karena keduanya mempunyai data masing-masing tentang keorganisasiannya. Lewat surat Walikota hal ini akan kami sampaikan ke pusat", ucap Sekda Kota Bekasi.(obi)


Stok Buku Nikah Di Bekasi Masih Kosong

KOTA - Buku Nikah di Bekasi Masih Kosong, Bikin Warga Bingung

Kelangkaan buku nikah di Jawa Barat umumnya dan di Kabupaten serta Kota Bekasi, membuat Kepala Kementerian Agama di dua wilayah ini bingung.

Sejumlah warga yang sudah melangsungkan pernikahan masih harus menunggu kapan buku nikah sebagai bukti perkawinan itu dipegang pasangan penganti baru.

“Saya sudah menyurati Kanwil Kemenag Jawa Barat, namun ada penjelasanan kalau tender pendistribusian buku nikah belum dilaksanakan,” ujar Jaja Jaelani, Kepala Kemenag Kabupaten Bekasi, saat dihubungi Pos Kota. Menurutnya selama buku nikah tidak ada di Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan, petugas tidak boleh membuat sendiri.

Jaja berharap, buku nikah yang diidam-idamkan pasangan pengantin baru agar segera didistribusikan ke Kemenag kemudian diteruskan ke KUA kecamatan, “Mudah-mudahan sebelum tahun baru buku sudah ada, sehingga usai pernikahan pengantin sudah mendapat buku tersebut,” harapnya.

Sedangkan di Kota Bekasi, hanya di beberapa kecamatan saja yang stok buku nikahnya habis, “Berdasarkan laporan dari KUA kecamatan, hanya beberapa wilayah saja yang habis terutama yang penduduknya padat,” ujar Abdul Rosyid, Kepala Kemenag Kota Bekasi.

Dia menuturkan buku nikah habis di KUA Kecamatan Bekasi Utara, Timur, Barat dan Selatan serta Jatisampurna, “Di tempat lain masih tersisa sedikit, kalau bulan ini tidak dikirim kemungkinan sama nasibnya dengan KUA yang buku nikahnya habis.

Untuk mensiasati, pihak KUA Kecamatan Tambun Selatan memberi Surat Keterangan Nikah (SKN), yang formatnya isian kosong lalu hari dan tanggal pernikahan kosong, kemudian nama mempelai wanita dan pria kosong.

“Kalau begini, bisa saja disalahgunakan karena SKN bentuknya blanko yang siap diisi siapa saja,” ujar Ustad Arsani, tokoh masyarakat Mangunjaya, Tambun Selatan.

Dia mencontohkan bisa saja yang kosong itu diisi oleh orang tidak bertanggungjawab sehingga dapat melakukan hal-hal yang tidak terpuji, “Kalau mau kumpul kebo, bisa saja memfotokopi SKN dan mengganti dengan namanya,” jelas Ustad Arsani.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan pasangan pengantin di Kabupaten Bekasi kecewa, karena usai ijab kabul mereka tidak lagi berfoto memamerkan buku nikah.

“Kata penghulu buku nikahnya lagi kosong, jadi cuma dikasih surat keterangan nikah (SKN) saja,” ujar Risna, 26, pengantin yang menikah Sabtu 26/10, di Perumahan Mangunjaya Indah I, Tambun Sekatan.

Istri dari Afandi, warga Depok, Jawa Barat ini, hanya memamerkan SKN saja dan sertifikat penataran calon pengantin kepada juru foto, sementara petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tambun Selatan, berkali-kali memberitahu kalau buku nikah di kantornya kosong. (saban)

Teks:Pasangan pengantin baru, saat memarket Surat Keterangan Nikah (SKN) yang diberikan sebagai bukti kalau pasangan itu sudah menikah, sah menurut agama dan UU pernikahan. (bays)

Audiensi FPDK Berkenaan Tuntutan Buruh

KOTA -Forum Pimpinan Daerah Kota Bekasi Audiensi Terkait Tuntutan Buruh

Audiensi buruh membahas tuntutan buruh yang diantaranya termasuk kenaikan 50 persen dari Upah Minimum Kota (UMK) dari tahun lalu.

Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bekasi diantaranya Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi Wakil Walikota, Bekasi H Ahmad Syaikhu, Kapolresta Bekasi Kota Kombespol Priyo Widianto, Komandan Kodim 0507/BKS Letkol Inf Bram Abilowo, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bekasi Enen Saribano, Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi Abdul Iman melakukian audiensi dengan sejumlah perwakilan buruh  di Ruang Rapat Wakil Walikota Bekasi, Kamis, (31/10) siang.

Sebelumnya Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi didampingi unsur muspida berkesempatan menemui ribuan buruh yang melakukan aksi demonstrasinya di depan Kantor Walikota Bekasi. Dalam kesempatan tersebut Ia menyampaikan agar aksi buruh di Kota Bekasi harus kondusif dan bersama mencari kesepahaman dan kesepakatan dalam forum musyawarah.

"Kami ingin aksi ini berjalan dengan baik dan kondusif.  para perwakilan buruh saya harap bersama unsur muspida membicarakan dan membahas sejumlah tuntutan agar dihasilkan sebuah kesepakatan. kami pasti menerima dan mengakomodir permintaan buruh yang menuntut kenaikan UMK hingga 50 persen. namun hal itu perlu dibahas secara intensif dan seksama dan diikat dalam kesepakatan", ucap H Rahmat Effendi memberi penjelasannya pada ribuan buruh yang telah memadati Jl Ahmad Yani.

Setelah dialakukan audiensi beberapa lama akhirnya dicapai sebuah kesepakatan dan ditandatangani antara Walikota Bekasi dengan perwakilan serikat pekerja. Kemudian berdasarkan hasil audiensi Walikota Bekasi dengan para serikat buruh dan disaksikan FKPD Kota Bekasi dihasilkan beberpa poin diantaranya, pertama bahwa Pemerintah Kota Bekasi meminta kepada pemerintah pusat untuk mengevaluasi dan atau menunda Inpres Nomor  9 Tahun 2013 untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaannya.

Kedua, Pemerintah Kota Bekasi akan mengajukan kembali surat terdahulu yang pernah disampaikan kepada Kemenakertrans RI mengenai kebijakan tenaga kerja/outsourcing. dan yang ketiga, mengenai Kenaikan 40% UMK yang diminta perwakilan serikat pekerja dari UMK tahun 2013 dapat disepakati persetujuannya berdasarkan hasil akhir proses dewan pengupahan Kota Bekasi dengan mengacu beberapa penyesuaian berkenaan dengan kebutuhan hidup layak.

Tiga poin kesepakatan antara buruh dengan Pemerintah Kota Bekasi selanjutnya akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat, dan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. (bays)

15 Perwakilan Buruh Berdialog Dengan FKPD

KOTA - FKPD Kota Bekasi Terima Perwakilan Buruh

Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah menerima buruh yang sedang berdemo di kantor Walikota Bekasi  menuntut kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) Tahun 2014 dengan tuntutan kenaikan  hingga 50 persen dari tahun sebelumnya.

Pertemuan berlangsung terbuka di ruang kerja Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu bersama Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), diantaranya Wakil Walikota Bekasi, Ahmaf Syaikhu, Kepala Polresta Bekasi Kota Priyo, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Dandim 05/07 Kota Bekasi serta 15 orang pimpinan persatuan buruh yang ikut berdemo.

Pertemuan guna membahas dan menyelaraskan keinginan bersama antara pemerintah, buruh dan perusahaan yang akan ditindaklanjuti kepada Gubernur Jawa Barat dan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kami pasti menerima dan mengakomodir permintaan buruh yang menuntut kenaikan UMK hingga 50 persen atau sekitar Rp2,5 juta,namun hal ini perlu dibahas scara intensif dan seksama dan diikat dalam suatu kesepakatan.”jelas Rahmat Effendi.

Pemkot Bekasi jelas Rahmat Effendi , tidak alergi terhadap usulan-usulan kenaikan UMK dari buruh,hanya saja, lanjut dia, penetapan besaran UMK diserahkan kepada Dewan Pengupahan Kota Bekasi  dan pembicaraan lebih lanjut pengusaha dan buruh. (bays)

Pelatihan Kedisiplinan Bagi Pegawai RSUD

KOTA - RSUD Mengadakan Pelatihan Disiplin Pegawai.

RSUD Kota Bekasi mengadakan Pelatihan Kepegawaian 20 jam yang bertemakan Disiplin Pegawai bagi karyawan RSUD Kota Bekasi gelombang ke dua yang diadakan oleh Sub Bagian Kepegawaian di ruang sebaguna, kamis (31/10).

Pelatihan ini dihadiri 50 peserta dan dibuka langsung oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan Drs.Hedi Mohammad Hadiat Hasbullah yang menyampaikan setiap karyawan RSUD Kota Bekasi wajib mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 20 jam dalam setahun.

Materi pertama di sampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi Heryanto, Ap, M.Si dengan judul materi Pembinaan Pegawai Bagi PNS dan Tenaga Kerja Kontrak di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

Beliau menyampaikan aturan dan norma bagi pegawai PNS dan Tenaga Kerja Kontrak berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 yang mempunyai perbedaan dengan aturan sebelumnya yaitu Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1980 yang mana dalam Peraturan Pemerintah nomor 53 jika atasan tidak membina bawahan langsung yang melanggar aturan, maka atasan tersebut mendapatkan sanksi yang sama beratnya dengan bawahannya.

Materi kedua di berikan oleh Kepala Inspektorat Kota Bekasi H.Cucu M, SH yang membahas Peraturan Walikota Bekasi nomor 11 tahun 2013 tentang Kode Etik dan Perilaku Aparatur di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

Beliau menyampaikan kode etik berkaitan dengan kedisiplinan, yang mana disiplin pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi dipantau melalui Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Pakta Integritas.

 “Pakta Integritas adalah janji kepada diri kita sendiri yang dituangkan dalam naskah bermaterai, dan apabila kita melanggar pakta integritas tersebut, maka kita melanggar janji pada diri kita sendiri”, Pungkasnya. (bays)

Apel Pagi Pegawai RSUD Kota Bekasi

KOTA - Walikota Apel Pagi Di RSUD Kota Bekasi

Mengawali rangkaian kegiatan Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi berkesempatan untuk aple pagi di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi .Didampingi Direktur RSUD Kota Bekasi dr.Titi Maslifahati MKM Walikota Bekasi tersebut sempat memberikan pengarahan kepada para pegawai di lingkungan RSUD.

 Walikota Bekasi tersebut mengatakan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi saat ini telah sejajar dengan rumah sakit swasya,baik pelayanan maupun kebersihan dan kenyamanan sebuah rumah sakit.Untuk itu dirinya berharap peningkatan pelayanan rumah sakit ini sejalan dengan peningkatan kesejahteraan pegawainya agar kenyamanan dalam bekerja menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi.

”Saya berharap,direktur rumah sakit umum daerah dapat merespon peningkatan positif rumah sakit ini dengan berbanding lurus terhadap kesejahteraan pegawai”Harap Walikota Bekasi yang disambut tepu tangan peserta apel pagi tersebut.

Mengakhiri lawatannya Walikota Bekasi berdiskusi dengan jajaran RSUD  serta para dokter rumah sakit yang ada untuk tidak ada lagi penolakan terhadap pasien miskin,”Karena kerja satu tahun akan rusak dengan satu kesalahan saja”jelas Rahmat Effendi. (bays)


Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa

TMMD ke-91 dan TMMD Imbangan TA 2013 Kota Bekasi Resmi Ditutup

Wakil Walikota Bekasi H AHmad Syaikhu menutup secara resmi kegiatan TNI Manunggal membangun Desa (TMMD) ke 91 dan TMMD Imbangan Tahun ANggaran 2013 Kota Bekasi di Plasa Kantor walikota Bekasi, (29/10).

Komandan Kodim 0507/Bks Letkol Inf Bram Abilowo dan unsur Muspida Kota Bekasi mengikuti upacara penutupan tersebut.

Dalam sambutan Pangdam Jaya/Jayakarta selaku Pengendali Kegiatan Operasional Mayjen TNI E. Hudawi Lubis yang dibacakan Wakil Walikota Bekasi H AHmad Syaikhu mengatakan rasa terimakasih kepada para prajurit TNI, Polri dan unsur pemerintah daerah serta seluruh lapisan masyarakat karean telah berhasil menjalin keterpaduan dalam TMMD kali ini.

"Apresiasi saya sampaikan atas keberhasilan dalam menjalin kerjasama melalui TMMD sehingga mampu mewujudkan karya nyata ditengah masyarakat", ucapnya.

Dikatakannya, TMMD ke-91 dan TMMD imbangan TA 2013 merupakan salaj salah satu program operasi Bhakti TNI yang rutin dilaksanakan TNI. daiantaranya dengan menyelenggarakan kegiatan fisik dan non fisik selama 21 hari kegiatan. 

diharapkan dalam kegiatan ini menumbuhkembangkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan harmonisasi antara TNI, instansi terkait dan  warga masyarakat.

"Sehingga warga setempat dapat merasakan hasilnya berupa perbaikan dan penyediaan sarana dan prasarana umum guna membantu percepatan pembangunan di daerah", ucap H AHmad Syaikhu.

Sementara itu kegiatna fisik yang telah dilakukan pada Kegiatan TMMD ke-91 dan TMMD Imbangan 2013 daiantaranya  pengerasan jalan melalui pengecoran di Jl kapuk RT 004/018 sepanjang 215 meter dan di RT 004/01 sepanjang 125 meter.

Kemudian pengerjaan non fisik berupa penyuluhan dilakukan kepada masyarakat , tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT/RW, aparatur desa dan aparatur kecamatan di Kota Bekasi. diantaranya meliputi materi wawasan kebangsaan, bela negara dari TNI, penyuluhan terosisme dan radikalisme, tata tertib lalu lintas, kenakalan remaja dan penyuluhan bahaya naerkoba dari Polri kemudian penyuluhan kesehatan Polkes 00.09.06 Bekasi, penyuluhan lingkungan hidup dari BPLH Kota Bekasi, penyuluhan kebersihan lingkungan dari Dinas Kebersihan Kota Bekasi, dan sosialisasi Keluarga Berencana dari PKK Kota Bekasi.

Setalah upacara penutupan TMMD selesai dilangsungkan serah terima kegiatan Fisik TMMD Imbangan TA 2013 pengecoran jalan sepanjang 340 meter telab 0,15 meter dari komandan Kodim 0507/Bekasi selaku Koordinator TMMD Imbangan kepada Walikota Bekasi yang diwakilkan Wakil Walikota Bekasi H Ahmad Syaikhu. (bays)

Sosialisasi PKK-KB Kesehatan Kota Bekasi

KOTA - Pencanangan, Sosialisasi PKK KB Kesehatan.

Acara pencanangan, sosialisasi kesatuan gerak PKK KB kesehatan dan penutupan TNI manunggal KB kesehatan Kota Bekasi tahun 2013 berlangsung hari ini, Selasa (29/10/2013).

Wakil Walikota Bekasi H.Ahmad Syaikhu secara resmi membuka kegiatan pencanangan dan sosialisasi  kesatuan gerak PKK KB kesehatan  dan sekaligus menutup TNI manunggal KB kesehatan Kota Bekasi tahun 2013 di Ruang Rapat Walikota Bekasi lantai 1, Komplek Kantor Walikota Bekasi.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Bekasi mengatakan keterpaduan kegiatan ini dengan kelompok masyarakat diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan, pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi serta menjadi peserta KB.

“Pelayanan kesehatan merupakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang sangat penting, dan dengan pelayanan kesehatan gratis ini akan lebih cepat mendorong pembangunan bidang kesehatan di Kota Bekasi, terbangunnya kerjasama antar instansi terkait dan tentunya semakin dirasakan lagi manfaatnya oleh masyarakat”, terangnya.

Beliau  juga mengharapkan visi Kota Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan akan bisa tewujud bila pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi semakin baik.

Di sela-sela pelaksanaan kegiatan ini diserahkan secara simbolis piala penghargaan kepada para pemenang lomba posyandu tingkat Kota Bekasi tahun 2013.

Turut hadir, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi Hj.Gunarti Rahmat Effendi beserta rombongan, Dandim 0507 Bekasi Letkol.Inf Bram Abilowo beserta jajarannya, Kepala Puskesmas se-Kota Bekasi dan Kepala UPTD KB se-Kota Bekasi. (bays)

Badai Di Tubuh PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi

KOTA - Persoalan internal PDAM Tirta Patriot perlu penyelesaian segera.

Konspirasi penyingkiran Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Akhmad Zulnaini, oleh Ketua Dewan Pengawas, Aceng Solahudin beserta salah satu oknum badan pengawas, telah dirasakan mantan ketua BPPT Kota Bekasi ini.

Hal ini terjadi sejak Aceng Solahudin dilantik menjadi Asisten Daerah (Asda) II, yang juga otomatis menjabat sebagai ketua dewan pengawas perusahaan air minum milik pelat merah tersebut.

’’Lebih baik saya bekerja, dari pada harus memikirkan hal itu. Prinsip saya selama belum ada pemberhentian dari pemilik wali kota, saya akan tetap bekerja sebagai Dirut,” katanya.

Lebih jauh kata dia, yang sangat berapi-api menghantam dirinya adalah badan pengawas dengan inisial A, sampai mengatakan saya tidak boleh ikut rapat direksi dan pengawas. Padahal, sebetulnya keberadaan dia di badan pengawas itu patut dipertanyakan mewakili siapa.

’’Wakil Pemkot bukan, unsur profesional apa lagi, jadi unsur siapa yang diwakilinya. Hal itulah yang seharusnya menjadi fokus pekerjaan Ketua Dewan Pengawas,” pungkasnya. (obi)

Kegiatan Pembinaan Pegawai RSUD Kota Bekasi

RSUD Kota Bekasi mengadakan acara Pelatihan 20 jam Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian RSUD Kota Bekasi mengadakan acara Pelatihan 20 jam Kepegawaian dengan tema Pembinaan Kepegawaian dan Kode Etik Aparatur Di Lingkungan RSUD Kota Bekasi, di Raung Serbaguna RSUD Kota Bekasi, Kamis (24/10).

Kegiatan yang dihadiri oleh 50 peserta dari medis, paramedis dan administrasi ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dipimpin oleh Asma Hasan dari Instalasi Gizi yang kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Kota Bekasi Drs.Hedi Mohammad Hadiat Hasbullah.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan pelatihan ini akan dilakukan secara bertahap bagi seluruh karyawan RSUD Kota Bekasi, untuk tahap pertama 60% dari total kurang lebih 900 karyawan, karena setiap pegawai wajib mendapatkan pelatihan setahun minimal 20 jam.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan bagi karyawan RSUD Kota bekasi baik yang PNS maupun Pegawai Non PNS BLUD sesuai yang telah di atur oleh pemerintah pusat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Materi Pertama diberikan oleh Kepala Bidang Administrasi Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi Kori Altea, Ap.M.Si yang membahas tentang disiplin pegawai berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Beliau menjelaskan disiplin bagi pegawai meliputi : mentaati jam kerja, memakai seragam lengkap dengan atributnya, mengikuti upacara, bersikap dan bertingkah laku sopan dan santun.

"Bagi pegawai yang melanggar disiplin yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 akan diberikan sanksi mulai dari teguran lisan, teguran tertulis, penundaan kenaikan pangkat, penundaan kenaikan gaji berkala, penurunan kepangkatan, sampai dengan pemberhentian tidak hormat", lanjutnya.

Materi kedua diberikan oleh Kepala Inspektorat Kota Bekasi H.Cucu M,SH yang membahas tentang Peraturan Walikota Bekasi Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Kode Etik dan Perilaku Aparatur di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

Cucu menyampaikan tujuan dari kode etik dan perilaku adalah mendorong pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, meningkatkan disiplin dalam pelaksanaan tugas, lebih menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas dan suasana kerja yang harmonis dan kondusif, meningkatkan kualitas kerja dan perilaku aparatur yang profesional, dan meningkatkan citra dan kinerja aparatur. (bayu)

Atlit Sepatu Roda Harumkan Nama Kota Bekasi

Setelah sukses merebut tiga medali emas pada hari pertama, kejuaraan Sepatu Roda Internasional The Roller Games, di lapangan Taman Tasik Titiwangsa, Kuala lumpur, Malaysia.

Kedua atlet Sepatu Roda Kota Bekasi, Devina Pramuditha dan Syaharya Bogar, kembali sukses dengan meraih tiga medali emas pada hari kedua kemarin.

Ketiga medali emas tersebut, diraih Devina Pramuditha di nomor 500 m dan 1.500 m. Sedangkan Syaharya Bogar, sukses di nomor 500 m. Dengan begitu, kedua bocah Bekasi tersebut sukses memborong enam medali emas pada enam nomor yang diikutinya. Prestasi keduanya, wajib diapresiasi KONI dan Pemerintah Kota Bekasi, lantaran mereka telah mampu mengharumkan negara dan juga Kota Bekasi pada dunia.

Menanggapi prestasi yang diraih anak-anak asuhnya, Ketua Harian Perserosi Kota Bekasi, Yan Rasyad yang juga menemani langsung atletnya berlaga di Malaysia, mengaku bangga dan terharu kepada Devina dan Syaharya Bogar. ’’Sangat membagakan, bocah Bekasi mampu  memperkenalkan Kota Bekasi dan berbuat banyak pada kejuaraan Sepatu Roda Malaysia terbuka di Kuala Lumpur,” katanya berbinar-binar.

Raihan enam medali emas kata dia, jauh di atas target yang dicanangkan Pengcab Perserosi, yakni dua medali emas. Enam nomor yang mereka ikuti, semuanya meraih medali emas, ini semua di luar dugaan Pengcab. ’’Devina dan Syaharya Bogar, mampu unggul dari atlet tuan rumah maupun negara tetangga lainnya. Seperti Thailand, Singapura dan lainnya,” tandas Yan.

Sebelumnya, pada hari pertama Devina dan Syaharya Bogar, sukses merebut tiga medali emas pada nomer 200 m, 3.000 m dan 200 m. Dengan begitu, Devina maupun Syaharya sama-sama menyumbang tiga medali emas pada kejuaraan Sepatu Roda di Malaysia. (radar)

foto ilustrasi

Persoalan Banjir Di Bekasi Perlu Solusi Konkrit

BEKASI SELATAN – Bencana banjir, masih menjadi salah satu persoalan yang menghantui masyarakat Kota Bekasi, khususnya yang berada di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) 5, yang meliputi kecamatan Bekasi Barat dan Medansatria.

Beberapa penyebab banjir di Kota Bekasi, yakni seperti penyempitan kali, berkurangnya daerah resapan air karena pesatnya pembangunan, tidak berfungsinya drainase atau saluran air karena penyumbatan dan beberapa penyebab lainnya.

Selama ini, pemerintah Kota Bekasi terus berupaya menyelesaikan masalah tersebut. Namun, lagi-lagi masalah anggaran yang menjadi kendala. Sehingga, penyelesaian masalah banjir pun belum optimal.

Hal ini diakui oleh Anggota DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata. Menurut politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, dibutuhkan anggaran lebih untuk menyelesaikan masalah banjir di Kota Bekasi, khususnya di dapil 5.

Dikatakan caleg asal dapil 5 ini, beberapa titik banjir di wilayah Bekasi Barat dan Medansatria ini di antaranya seperti di Komplek Griya Jatisari, Fajar Indah, Perumnas 1, Duta Kranji, Harapan Baru, Griya Bintara, Bintara Loka Indah, Pondok Cipta, Masnaga, Bintarajaya, Komplek Puskopad, Harapan Baru Regency dan beberapa wilayah lainnya.

Menurut Ariyanto, anggaran yang diberikan pemerintah untuk menyelesaikan banjir di wilayah dapil 5 belum maksimal. Pada tahun APBD murni Kota Bekasi pada tahun 2013, pemerintah Kota Bekasi menganggarkan Rp7.306.000.000 untuk perbaikan saluran drainase dan normalisasi kali yang terdiri dari 66 titik di wilayah dapil 5.

’’Sedangkan untuk perbaikan jalan yang terdiri dari 185 titik dianggarkan  Rp24.250.000.000. Ke depan, kami akan menaikkan anggaran untuk menyelesaikan masalah banjir di wilayah dapil 5,” tegas caleg nomor urut 3 ini.

Penuturan serupa juga disampaikan oleh caleg nomor urut 1, Sardi Efendi. Menurut Sardi, selain menaikkan anggaran juga harus dibangun situ sebagai tempat penampungan air di beberapa kelurahan yang berada di wilayah dapil 5.

’’Selain itu juga, harus disediakan pompa penyedot air di beberapa titik yang kerap terkena banjir. Yang terpenting, normalisasi kali dan drainase agar air yang mengalir menjadi lancar,” terang ketua Komisi D DPRD Kota Bekasi ini.

Sementara itu, caleg nomor urut 2, Rosdini Intan mengaku optimis dengan penambahan anggaran serta normalisasi kali, masalah banjir di wilayah dapil 5 akan selesai, ’’Kami akan mendorong pemerintah menaikkan anggaran untuk menyelesaikan masalah banjir,” tandasnya. (radar)

foto ilustrasi

LINDUNGI HAK ANAK

KOTA - Kota Bekasi akan lindungi hak anak.

Guna meningkatkan perhatian Pemerintah Kota Bekasi terhadap anak, Rabu, (8/5/2013), Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) akan menggelar pencanangan Kota Bekasi Menuju Kota Layak Anak di Taman Alun-Alun, Kota Bekasi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Linda Gumelar rencananya akan hadir  dalam pencanangan Kota Bekasi  sebagai kota yang layak dan ramah untuk anak-anak.

BP3AKB bertekad menjadikan Kota Bekasi sebagai kota layak anak dengan memberikan perlindungan, kenyamanan dan keamanan untuk anak. “Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjadikan kota layak anak adalah dengan membentuk satuan tugas (satgas) baik di tingkat kecamatan ataupun kelurahan dan pembentukan kelompok kerja (pokja) di tingkat RW", jelas Kepala Dinas BP3AKB Kota Bekasi, Ir.Riswanti, MSi.

Untuk membuat kota layak anak memang bukan perkara yang mudah, akan tetapi pemerintah terus berusaha untuk hal tersebut. Selain membentuk satgas dan pojka, pemerintah memberikan kesempatan kepada anak-anak Kota Bekasi untuk mengembangkan kreativitasnya dengan diadakannya turnamen bulutangkis tingkat SD dan SMP, papar Ir.Riswanti, MSi.

Ia pun berharap nantinya ada upaya Pemerintah Kota Bekasi untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi anak seperti tempat bermain atau pojok asi di tempat umum.

Pelantikan IIDI Kota Bekasi 2012 - 2015


Pelantikan untuk peningkatan derajat kesehatan menuju visi Kota Bekasi

Pengurus Ikatan Isteri Dokter Indonesia (IIDI) Kota Bekasi periode 2012-2015, hari ini dilatik di RM Wulan Sari, Jl. Raya Kemakmuran No.45-47 Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (15/4/2013).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi drg.Anne Nur Candrani Handayani, MARS mengatakan, pelantikan pengurus IIDI Kota Bekasi tahun 2012-2015 ini, IIDI siap untuk bersama-sama bergandengan dalam meningkatkan derajat kesehatan di Kota Bekasi menuju visi Bekasi yang Maju, Sejahtera dan Ihsan.

“Kami siap untuk bersama-sama bergandengan dalam meningkatkan derajat kesehatan di Kota Bekasi menuju visi Bekasi yang Maju, Sejahtera dan Ihsan”, ujar  Anne yang merangkap sebagai pengurus IIDI cabang Kabupaten Bekasi, Bogor dan Bandung.

Pelantikan IIDI  terselenggara berkat dukungan laboratorium klinik prodia, pusat kecantikan leha-leha, purence dew, bank bukopin, qva (premium quality for excellent appearance) dan hoe (king of cream). Penandatanganan berita acara yang dilakukan Ketua Pengurus IIDI Kota Bekasi Tina Istiana Askar dan Ketua Pengurus IDI Kota Bekasi dr.Antoni D Tulak.

Sebagi wadah yang keberadaannya untuk mendukung para suami dalam memberikan pelayanan kesehatan, diharapkan 1750  istri dokter bisa bergabung menjadi anggota IIDI Kota Bekasi melakukan berbagai kegiatan maupun bakti sosial terutama dalam mendukung program masyarakat, lanjut drg.Anne Nur Candrani Handayani, MARS.

Dikatakan Ketua Pengurus IIDI Kota Bekasi Tina Istiana Askar, pihaknya berterima kasih kepada semua pihak seperti pengurus besar IIDI, pemerintah kota dan organisasi lainnya yang telah membantu dan mendorong agar mampu menjalankan roda kepengurusan dengan baik.

“Kami berharap program prioritas unggulan diantaranya budi pekerti, hidup sehat tanpa rokok dan perilaku hidup bersih dan sehat  berjalan lancar, dan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara pelantikan ini,” katanya. (aan)


Visi Misi Dan Program Kota Bekasi Terbaru

Pemerintah Kota Bekasi mulai mensosialisasikan visi dan misi. 

Sejak dilantiknya, Walikota Bekasi Dr. H. Rahmat Effendi bersama pasangannya H. Akhmad Syaikhu sebagai Wakil Walikota Bekasi secara resmi, Kota Bekasi pun sudah berganti visi misi.

Sebelumnya, era pemerintahan M2R merilis visi misi, Bekasi Cerdas, sehat dan Ihsan. Visi misi itu berjalan selama 5 tahun dan masyarakat dapat menerima dampaknya sebagai tangga menuju Kota Bekasi kearah yang lebih baik.

Kini Kota Bekasi berganti visi mis yaitu, Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan. Dimana visi ini dirilis sesuai kesepakatan dan analisa pemerintah yang sudah melakukan sejumlah perbaikan disetiap sektor pemerintahan, misalnya, pendidikan, kesehatan dan ihsan.

Dibuatnya, visi Bekasi maju, Sejahtera dan Ihsan merupakan suatu kebanggaan masyarakat Kota Bekasi terhadap pembangunan selama ini yang berjalan lancar. Tidak hanya infrastruktur jalan, sejumlah sarana dan fasilitas serta program lainnya juga sudah berjalan baik dan dirasakan masyarakat. Sekarang tinggal menata kembali Kota Bekasi untuk lebih maju.

Sosialisasi visi misi yang dilakukan pihak Pemkot Bekasi tidak hanya melalui spanduk, atau alat peraga sosialisasi lainnya tetapi disetiap pertemuan dan komunikasi baik ditingkat internal maupun eksternal.

Kepala badan kepegawaian Daerah (BKD) kota Bekasi H. Momon Sulaiman dalam arahannya pada apel pagi, Kamis (14/3/2013) di Plaza Bekasi menyebutkan visi misi Kota Bekasi sudah tepat dan perlu didukung semua pihak, katanya. (*tim)





Target Adipura, Walikota Himbau Warganya

Kota – Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi mengimbau warganya supaya melakukan penghijauan. Himbauan tersebut diserukan kepada warga mengingat saat ini Kota Bekasi sedang memasuki penilaian adipura tahap kedua (P2).

Intruksi tersebut tertuang dalam surat edaran Nomor 6602/ 481/II/2013 tentang keharusan penduduk untuk melakukan penghijauan. Intruksi ini pun diharapkan kepada para camat dan lurah agar mensosialisasikan kepada warganya serta aparatur tingkat kecamatan dan kelurahan masing-maisng melakukan penanaman pohon.

Himbauan sebagaimana yang disampaikan dalam surat edaran menyebutkan, rumah tinggal dengan halaman kurang dari 100 M2 harus ditanami 1 pohon dan 1 meter tanaman hias dihalaman rumah masing-masing.

Kemudian bangunan kantor, perdagangan dan pemerintahan harus membuat taman seluas 30% dari luas halaman masing-masing bangunan. Selanjutnya, bangunan karya industri dan pergudangan harus ditanami minimal 20 pohon untuk tiap kelipatan100 M2 luas halaman.

Selain itu, untuk jalan dilingkungan permukiman, kawasan industri dan proyek pengembangan lainnya, harus ditanami pohon peneduh jalan yang sesuai dengan karakteristik lahan dan kaidah lansekap kota. (amel)


PDAM Tirta Bhagasasi Juara Turnamen Futsal

Kota - Tim Futsal PDAM Tirta Bhagasasi akhirnya keluar sebagai Juara 1 setelah mengalahkan Tim Koperasi Pegawai (Kopkar) PDAM Bhagasasi dengan skor akhir 6-4. Sementara itu Juara III diraih oleh Tim Futsal Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Bekasi setelah menang dari Tim Sekretaris Dewan Kota Bekasi. 

Sementara itu menurut panitia penyelenggara, Juara 1, 2 dan 3 nantinya akan diberikan piala juara, dan beberapa hadiah menarik lainnya. Hadiah tersebut rencananya akan diberikan kepada setiap pemenang  setelah Upacara Peringatan HUT Kota Beaksi ke-16 dan diserahkan langsung oleh Walikota Bekasi, Dr H Rahmat Effendi.
Di pertandingan semifinal pertama Kopkar PDAM Bhagasasi mengalahkan Tim Sekretaris Dewan, dengan skor akhir 7-2 dan semifinal kedua, PDAM Tirta Bhagasasi bersusah payah mencuri kemenangan dari Pokja Wartawan Bekasi.
Dalam Waktu normal 2 x 15 menit, PDAM Bhagasasi melawan Pokja Wartawan berkesudahan dengan skor 2-2, dan dilanjutkan dengan adu pinalti dengan memasang masing-masing tiga penendang. Dan pokja wartawan terpaksa harus menerima kekealahannya setelah kalah dalam adu pinalti dengan skor akhir, 5-4.
Turnamen futsal yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bekasi untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bekasi ke-16 ini diselenggarakan dari tanggal 27 Februari 2013 s/d 4 Maret 2013 diikuti oleh 34 Tim dari SKPD Kota Bekasi, BUMD Bekasi, dan Pokja Wartawan terbilang berjalan dengan baik.
Dari mulai tahap penyisihan dengan sistem gugur, hingga pada semifinal dan final, tiap pertadingan tersebut sedikit terjadi kartu kuning dan kartu merah yang diberikan wasit. “Kebanyakan dari tiap tim menerima hasinya setelah tiap kapten menandatangani surat hasil pertandingan,” Kata Panitia Pertandingan, Edy. (amel)