GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Keadaan Geografis
Luas wilayah dan Letak Geografis
Luas wilayah Kecamatan Bekasi Selatan adalah 1.605,40 KM2 atau 7,11 % dari Kota Bekasi yang terdiri dari 5 kelurahan yaitu :
-
Kelurahan Kayuringinjaya, luas areal : 368,00 Ha
-
Kelurahan Pekayonjaya, luas areal : 425,00 Ha
-
Kelurahan Margajaya, luas areal : 209,00 Ha
-
Kelurahan Jakasetia, luas areal : 330,00 Ha
-
Kelurahan Jakamulya, luas areal : 273,00 Ha
Secara geografis Kecamatan Bekasi Selatan berada di tengah - tengah Kota Bekasi.
Adapun batas wilayah Kecamatan Bekasi Selatan adalah :
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jatiasih
-
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bekasi Barat dan Pondok Gede
-
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bekasi Utara dan Medan Satria
-
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bekasi Timur dan Rawa Lumbu.
Topografi
Keadaan
topografi Kecamatan Bekasi Selatan merupakan daerah dataran rendah
dengan kemiringan 0-2% dan ketinggian 0 – 25 M dari atas permukaan laut,
sehingga menyebabkan pada beberapa daerah sulit untuk membuar air
limpasan hujan dengan cepat.
Hidrologi dan Klimatologi
Kondisi air tanah di wilayah Kecamatan Bekasi Selatan cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih.
Iklim
di Kecamatan Bekasi Selatan secara umum tergolong kering dengan tingkat
kelembaban yang rendah. Kondisi seharai-hari sangat panas dengan
temperatur diperkirakan berkisar 24 – 330C
Sebaran kawasan permukiman, perdagangan dan jasa
Pemukiman
Menurut
perkembangannya pemukiman di Kecamatan Bekasi Selatan digolongankan
menjadi dua yaitu pemukiman yang dibangun secara individu masyarakat
(permukiman) umumnya dihuni oleh para penduduk asli Kota Bekasi, dan
pemukiman yang dikembangkan oleh swasta dengan tatanan terstruktur
(perumahan) yang dikhususkan untuk para penduduk migran. Karena letaknya
secara geografis berada di tengah-tengah pusat kota / pemerintahan dan
akses lalu lintasnya yang mudah serta tersedianya fasilitas-fasilitis
umum seperti tempat perbelanjaan, perbankan dan ketersediaan lapangan
pekerjaan sehingga banyak penduduk migran lebih memilih tinggal di
sekitar daerah pusat perkotaan, hal ini menjadikan Kecamatan Bekasi
Selatan sebagai salah satu kawasan permukiman dengan kepadatan yang
tinggi di Kota Bekasi.
Perdagangan dan Jasa
Kegiatan
perdagangan dan jasa yang berkembang di Kecamatan Bekasi Selatan yaitu
di Jalan A. Yani, Jalan Kalimalang dan Jalan Pekayon dengan fungsi utama
sebagai perdagangan dan jasa dengan skala kota bahkan regional. Pola
pengambangan kegiatannya dilakukan secara linier sepanjang jalan arteri
dan kolektor. Karena merupakan kawasan pusat kota sehingga kegiatan
perdagangan sangat diminati.
Pemukiman
Menurut
perkembangannya pemukiman di Kecamatan Bekasi Selatan digolongankan
menjadi dua yaitu pemukiman yang dibangun secara individu masyarakat
(permukiman) umumnya dihuni oleh para penduduk asli Kota Bekasi, dan
pemukiman yang dikembangkan oleh swasta dengan tatanan terstruktur
(perumahan) yang dikhususkan untuk para penduduk migran. Karena letaknya
secara geografis berada di tengah-tengah pusat kota / pemerintahan dan
akses lalu lintasnya yang mudah serta tersedianya fasilitas-fasilitis
umum seperti tempat perbelanjaan, perbankan dan ketersediaan lapangan
pekerjaan sehingga banyak penduduk migran lebih memilih tinggal di
sekitar daerah pusat perkotaan, hal ini menjadikan Kecamatan Bekasi
Selatan sebagai salah satu kawasan permukiman dengan kepadatan yang
tinggi di Kota Bekasi,
Perekonomian Daerah
Struktur Ekonomi
Beragamnya
kegiatan perekonomian memberikan warna pada struktur perekonomian
Kecamatan Bekasi Selatan, secara umum sektor yang berperan adalah
perdagangan, hotel dan restoran yang merupakan sektor andalan. Walaupun
belum menggambarkan kondisi secara riilnya namun bila dilihat dari
semakin berkembangnya Kecamatan Bekasi Selatan sebagai kawasan
perdagangan dan jasa berskala regional diikuti dengan semakin membaiknya
daya beli masyarakat, menunjukan semakin membaiknya perekonomian di
Kecamatan Bekasi Selatan.
Kondisi ekonomi mikro (UMKM)
Secara
mikro UMKM merupakan motor penggerak ekonomi lokal di Kecamatan Bekasi
Selatan, sektor yang paling dominan adalah usaha makanan dan minuman
dengan persentase 86,97%.
Sosial Budaya Daerah
Kependudukan
Pendudukan
Kecamatan Bekasi Selatan terdiri dari penduduk asli Kota Bekasi maupun
migran yang datang untuk bekerja di Kota Bekasi dan DKI jakarta, secara
umum penduduk migran lebih banyak jumlahnya dibanding dengan penduduk
asli Kota Bekasi, hal ini disebabkan oleh perkembangan kegiatan di DKI
Jakarta yang menjadikan Kota Bekasi menjadi daerah penyeimbang
kegiatan-kegiatan DKI Jakarta. Besarnya pergerakan penduduk Kota Bekasi
menuju Jakarta hal ini menjadikan orientasi kebutuhan penduduk Kota
Bekasi sebagian dilayani di Jakarta dan tidak semua penduduk di
Kecamatan Bekasi Selatan tercatat dalam Laporan daftar penduduk.
Berdasarkan jumlah penduduk terdaftar yang didapat dari
laporan Lampid (Lahir, mati, pindah, datang) pada tahun 2007 di
Kecamatan Bekasi Selatan sebanyak 201.710 jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk sebesar 1,35 %, adapun proyeksi jumlah penduduk Kecamatan
Bekasi Selatan sampai dengan tahun 2013 dengan laju pertumbuhan penduduk
sebesar 2,85 %.
Prasaran dan Sarana Daerah
Infrastruktur
Jalan
Panjang
jalan yang dimiliki suatu daerah sangat menurutkan perkembangan
masyarakat di daerah tersebut, semakin banyak akses ke luar wilayah,
maka semakin tinggi pula tingkat perkembangan di daerah tersebut.
Jaringan jalan di Kecamatan Bekasi Selatan berdasarkan fungsinya dikelompok menjadi :
-
Jalan Arteri Primer dan Jalan Arteri Sekunder
-
Jaringan
jalan di Kecamatan Bekasi Selatan yang termasuk jalan arteri primer
adalah jalan Jalan Jend. Sudirman dan Jalan Jend. Ahamd Yani. Sedangkan
yang termasuk jalan arteri sekunder antara lain Jalan Kali Malang.
-
Jalan Kolektor Primer dan Jalan Kolektor Sekunder
-
Jaringan
jalan di Kecamatan Bekasi Selatan yang termasuk jalan kolektor primer
antara lain Jalan Cikunir dan Jalan Pekayon Raya. Sedangkan yang
termasuk jalan kolektor sekunder adalah Jalan Mayor Hasibuan.
-
Jalan Lokal Primer dan Jalan Lokal Sekunder
-
Jaringan
jalan yang termasuk jalan lokal primer adalah Jl. Raya Galaxi dan Jalan
Raya Pulo ribung, sedangkan yang termasuk jalan lokal sekunder yaitu
jalan-jalan diperumahan dan pemukiman atau yang disebut sebagai jalan
lingkungan.
Perkembangan
pembangunan prasarana jalan terutama jalan lokal primer dan jalan lokal
sekunder atau yang disebut jalan lingkungan saat ini semakin digiatkan,
tercatat pada tahun 2008 berjumlah 1.002 jalan dengan status jalan
beraspal dan sebagian dengan rijid. dari jumlah jalan yang ada sekitar
40 % dalam keadaan rusak sehingga diharapan adanya rehabilitasi /
pemeliharaan jalan sehingga diharapkan 5 tahun kedepan 95 % jaringan
jalan yang ada dalam kondisi baik.
Comments