sponsor

Slider

Seputar Bekasi

Pemerintahan

Tokoh

Kuliner

Piknik

Olah Raga

Antara Wedang Jahe dan Nasi Kucing

Andika Sulistiana

Jagoan karate dari SMAN 5 Tambun ini punya hobi mampir ke warung ‘nasi kucing’, hanya untuk menikmati wedang jahe.

Remaja kelahiran 16 tahun yang lalu ini mengaku, sangat menyukai makanan di warung lesehan malam hari ini. Tapi karena kesibukannya yang luar biasa, dia tidak punya banyak waktu untuk menikmati makanan kesukaannya.

“Jadi begitu ada waktu kosong, saya langsung mampir. Enak bisa menghangatkan badan (wedang jahe.red),” katanya.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini tercatat punya segudang prestasi seperti, juara 3 kejurnas INKAI yang diadakan di Surabaya (2010), juara 3 kata perorangan putra dalam O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) 2010, juara 2 kata beregu dalam Kejurnas yang diadkan oleh Mendagri di Kalimantan (2011), dan juara 2 kata perorangan putra dalam kejurda Jabar yang diselenggarakan oleh FORKI (2011).(cr48)
Sumber : Radar-Bekasi 

Salah Ketik Nama di SK, Verifikasi PPDB Online Diundur

BEKASI SELATAN – Salah ketik nama Wakil Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota tentang Tim Verifikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online 2012, proses verifikasi diundur. Demikian ungkap Kepala Pendidikan Menengah Kota, Dedi Djuanedi, kemarin.
Dedi yang ditemui saat rapat bersama tim verifikasi BMPS menjelaskan, adanya kesalahan pengetikan gelar nama sekretaris tim verifikasi, Supardi yang merupakan Wakil Kepala BMPS menjadi alasan penundaan proses tersebut. ’’Jadi ada kesalahan ketik, yang seharusnya Ir Supardi, tetapi ditulisnya IR nya gede semua,” kilahnya
Kesalahan ketik itu kata Dedi, otomatis membuat proses pembuatan surat dimulai dari awal lagi, mulai dari pengetikan sampai penandatanganan pihak-pihak terkait.
Sementara itu Ketua BMPS, Omid Sunarya, kepada Radar Bekasi mengatakan, dengan pengunduran tersebut menjadi alasan kuat bahwasanya kesalahan kuota yang tidak sesuai dengan peraturan ada di pihak Dinas Pendidikan Kota.  ’’Biarkan saja mereka yang belum siap berarti, dan dengan diundur dan diulur-ulurnya justru semakin memperkuat dugaan kesalahan dari pihak mereka (disdik.red),”ujarnya.
Pihak BMPS sendiri telah mempersiapkan jadwal dan pembagian tim verifikasi PPDB tahun 2012, berita acara, dan form verifikasi setiap sekolah. ’’Dengan mempersempit kerja tim verifikasi tidak bisa menghilangkan data dan temuan kami dari BMPS,” terang Omid.
Sebelumnya dalam pertemuan hari selasa (17/7) antara Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, Wali Kota, dan pihak BMPS Kota Bekasi telah disepakati pembentukan tim verfikasi. Tim tersebut akan bekerja berdasarkan SK dari Wali Kota agar mendapatkan transparansi mengenai PPDB jalur BL di seluruh sekolah negeri, dan telah ditetapkan pelaksanaannya adalah mulai senin 23 Juli kemarin.
Tetapi hingga saatnya kemarin tim verifikasi harus sudah dapat langsung terjun ke lapangan, SK Wali Kota tersebut belum juga didapatkan. (mas)

Guru Keluhkan 100 Soal UKG

Susah, Banyak Soal Kembar dan Tidak Sesuai dengan Jawaban
BEKASI SELATAN –Gagal melakukan Uji Kompetensi Guru (UKG) serempak hari pertama Senin lalu karena server Kemendikbud yang gagal online. Kini setelah sukses online, peserta UKG khususnya SMP mengeluhkan soal online yang tidak sempurna.
Dikeluhkan salah satu peserta UKG SMPN 5, Rohmatun, soal UKG Matematika tidak sesuai dengan jawaban yang disediakan. Ia menjelaskan, salah satu soal yang tidak sempurna adalah perintah untuk menyesuaikan gambar yang terlampir namun, Rohmatun tidak menemui gambar yang diinstruksikan dalam soal. ’’Cuma layar kosong saja begitu, tidak ada gambar apa-apa,” sambungnya sambil menambahkan tidak sedikit juga soal yang diberikan sama alias ’itu-itu’ saja. ’’Bahkan banyak soal yang kembar,” sambungnya.
Keluhan senada juga diutarakan peserta UKG SMPN 5, Kodamat. Kodamat menilai, 100 soal yang ditampilkan online banyak sama, hanya dibedakan angka serta kalimat matematika saja.
’’Jadinya terkesan masih terlihat kurang profesional dan panitia belum siap melaksanakan UKG,” ucapnya sambil berharap, panitia soal UKG dapat mempersiapkan lebih matang sehingga UKG yang dimaksudkan menjadi tolak ukur dapat lebih bermutu. ’’Saya sangat setuju dengan UKG ini, karena untuk meningkatkan kompetensi guru, dan dari hasil UKG ini juga pasti akan didapatkan nilai guru yang variatif. Saya kira ini sebaiknya memang rutin dilakukan,” cetusnya.
Sementara peserta UKG SMAN 5 Tamsel, Bondan Bahrudin beranggapan, UKG belum diperlukan dalam menilai kompetensi guru. Katanya, sertifikasi dan berbagai syarat didalamnya sudah cukup memberikan tolak ukur kompetensi guru.
 ’’Soalnya susah-susah, kita kan sudah bukan pembelajar lagi, sebenarnya sertifikasi sudah cukup karena sudah melalui tes PLPG dan portofolio,” keluh guru olahraga yang telah tersertifikasi sejak 2010 ini.(mas)