Slider
Seputar Bekasi
Pemerintahan
Tokoh
Kuliner
Piknik
Olah Raga
Atlit Sepatu Roda Harumkan Nama Kota Bekasi
By: Unknown on Selasa, Oktober 22, 2013 / comment : 0 Kota, Olah Raga
Setelah sukses merebut tiga medali emas pada hari pertama, kejuaraan Sepatu Roda Internasional The Roller Games, di lapangan Taman Tasik Titiwangsa, Kuala lumpur, Malaysia.
Kedua atlet Sepatu Roda Kota Bekasi, Devina Pramuditha dan Syaharya Bogar, kembali sukses dengan meraih tiga medali emas pada hari kedua kemarin.
Ketiga medali emas tersebut, diraih Devina Pramuditha di nomor 500 m dan 1.500 m. Sedangkan Syaharya Bogar, sukses di nomor 500 m. Dengan begitu, kedua bocah Bekasi tersebut sukses memborong enam medali emas pada enam nomor yang diikutinya. Prestasi keduanya, wajib diapresiasi KONI dan Pemerintah Kota Bekasi, lantaran mereka telah mampu mengharumkan negara dan juga Kota Bekasi pada dunia.
Menanggapi prestasi yang diraih anak-anak asuhnya, Ketua Harian Perserosi Kota Bekasi, Yan Rasyad yang juga menemani langsung atletnya berlaga di Malaysia, mengaku bangga dan terharu kepada Devina dan Syaharya Bogar. ’’Sangat membagakan, bocah Bekasi mampu memperkenalkan Kota Bekasi dan berbuat banyak pada kejuaraan Sepatu Roda Malaysia terbuka di Kuala Lumpur,” katanya berbinar-binar.
Raihan enam medali emas kata dia, jauh di atas target yang dicanangkan Pengcab Perserosi, yakni dua medali emas. Enam nomor yang mereka ikuti, semuanya meraih medali emas, ini semua di luar dugaan Pengcab. ’’Devina dan Syaharya Bogar, mampu unggul dari atlet tuan rumah maupun negara tetangga lainnya. Seperti Thailand, Singapura dan lainnya,” tandas Yan.
Sebelumnya, pada hari pertama Devina dan Syaharya Bogar, sukses merebut tiga medali emas pada nomer 200 m, 3.000 m dan 200 m. Dengan begitu, Devina maupun Syaharya sama-sama menyumbang tiga medali emas pada kejuaraan Sepatu Roda di Malaysia. (radar)
foto ilustrasi
Kedua atlet Sepatu Roda Kota Bekasi, Devina Pramuditha dan Syaharya Bogar, kembali sukses dengan meraih tiga medali emas pada hari kedua kemarin.
Ketiga medali emas tersebut, diraih Devina Pramuditha di nomor 500 m dan 1.500 m. Sedangkan Syaharya Bogar, sukses di nomor 500 m. Dengan begitu, kedua bocah Bekasi tersebut sukses memborong enam medali emas pada enam nomor yang diikutinya. Prestasi keduanya, wajib diapresiasi KONI dan Pemerintah Kota Bekasi, lantaran mereka telah mampu mengharumkan negara dan juga Kota Bekasi pada dunia.
Menanggapi prestasi yang diraih anak-anak asuhnya, Ketua Harian Perserosi Kota Bekasi, Yan Rasyad yang juga menemani langsung atletnya berlaga di Malaysia, mengaku bangga dan terharu kepada Devina dan Syaharya Bogar. ’’Sangat membagakan, bocah Bekasi mampu memperkenalkan Kota Bekasi dan berbuat banyak pada kejuaraan Sepatu Roda Malaysia terbuka di Kuala Lumpur,” katanya berbinar-binar.
Raihan enam medali emas kata dia, jauh di atas target yang dicanangkan Pengcab Perserosi, yakni dua medali emas. Enam nomor yang mereka ikuti, semuanya meraih medali emas, ini semua di luar dugaan Pengcab. ’’Devina dan Syaharya Bogar, mampu unggul dari atlet tuan rumah maupun negara tetangga lainnya. Seperti Thailand, Singapura dan lainnya,” tandas Yan.
Sebelumnya, pada hari pertama Devina dan Syaharya Bogar, sukses merebut tiga medali emas pada nomer 200 m, 3.000 m dan 200 m. Dengan begitu, Devina maupun Syaharya sama-sama menyumbang tiga medali emas pada kejuaraan Sepatu Roda di Malaysia. (radar)
foto ilustrasi
Rencana Pembangunan Underpass Tambun
By: Unknown on Selasa, Oktober 22, 2013 / comment : 0 Pemerintahan
TAMBUN SELATAN – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi tengah bersiap untuk pembangunan jalan kolong alias underpass yang akan dibangun pemerintah pusat di Tambun.
Kabid Perencanaan Fisik Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), E.Y Taufik mengatakan, underpass akan melintas di bawah rel kereta di persimpangan Stasiun Tambun. Menurutnya, underpass ini juga sudah disinergikan dengan rencana PT KAI membangun Double – Double Track (DDT).
’’Detail Engineering Design (DED) underpass Tambun tersebut telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera dibangun dan secepatnya dianggarkan dari APBN. Mereka menunggu pembebasan lahan, baru mereka bangun,” ungkapnya kepada Radar Bekasi.
Kepala Bappeda, Slamet Supriyadi menambahkan, selain pembangunan underpass tersebut, pemerintah pusat juga tengah mengkaji pembangunan jembatan layang (flyover) Tambun sepanjang 1,5 kilometer.
’’Setelah underpass rampung, baru lanjut ke pembangunan flyover,” kata mantan Kepala BPMPD ini.
Menurut Selamet, pembangunan underpass dan flyover Tambun tersebut untuk mengurai titik kemacetan yang terjadi di beberapa titik sepanjang jalan utama Tambun dan Cibitung.
Karena jika pintu perlintasan kereta di Tambun ditutup lima menit saja, kata dia, kemacetan sudah bisa terjadi sampai satu kilometer.
Underpass dan flyover, kata dia akan menjadi solusi pengurai kemacetan di wilayah Tambun dan Cibitung.
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim mengungkapkan, anggaran Rp20 miliar yang diperlukan untuk pembebasan lahan akan dialokasikan. Asal kata dia, DED (detail engineering design) sudah siap.
’’Tembusan dari kementeriannya saya belum melihat. Kalau pengajuan ini memang untuk kepentingan publik pada dasarnya kami bakal menyetujui,” tegasnya.
Dia berharap seluruh pihak berkoordinasi dalam rencana pembangunan underpass ini. Karena, menurut warga Tambun Selatan ini underpass Tambun merupakan pembangunan besar. (radar)
foto ilustrasi
Kabid Perencanaan Fisik Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), E.Y Taufik mengatakan, underpass akan melintas di bawah rel kereta di persimpangan Stasiun Tambun. Menurutnya, underpass ini juga sudah disinergikan dengan rencana PT KAI membangun Double – Double Track (DDT).
’’Detail Engineering Design (DED) underpass Tambun tersebut telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera dibangun dan secepatnya dianggarkan dari APBN. Mereka menunggu pembebasan lahan, baru mereka bangun,” ungkapnya kepada Radar Bekasi.
Kepala Bappeda, Slamet Supriyadi menambahkan, selain pembangunan underpass tersebut, pemerintah pusat juga tengah mengkaji pembangunan jembatan layang (flyover) Tambun sepanjang 1,5 kilometer.
’’Setelah underpass rampung, baru lanjut ke pembangunan flyover,” kata mantan Kepala BPMPD ini.
Menurut Selamet, pembangunan underpass dan flyover Tambun tersebut untuk mengurai titik kemacetan yang terjadi di beberapa titik sepanjang jalan utama Tambun dan Cibitung.
Karena jika pintu perlintasan kereta di Tambun ditutup lima menit saja, kata dia, kemacetan sudah bisa terjadi sampai satu kilometer.
Underpass dan flyover, kata dia akan menjadi solusi pengurai kemacetan di wilayah Tambun dan Cibitung.
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim mengungkapkan, anggaran Rp20 miliar yang diperlukan untuk pembebasan lahan akan dialokasikan. Asal kata dia, DED (detail engineering design) sudah siap.
’’Tembusan dari kementeriannya saya belum melihat. Kalau pengajuan ini memang untuk kepentingan publik pada dasarnya kami bakal menyetujui,” tegasnya.
Dia berharap seluruh pihak berkoordinasi dalam rencana pembangunan underpass ini. Karena, menurut warga Tambun Selatan ini underpass Tambun merupakan pembangunan besar. (radar)
foto ilustrasi
Persoalan Banjir Di Bekasi Perlu Solusi Konkrit
By: Unknown on Selasa, Oktober 22, 2013 / comment : 0 Kota
BEKASI SELATAN – Bencana banjir, masih menjadi salah satu persoalan yang menghantui masyarakat Kota Bekasi, khususnya yang berada di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) 5, yang meliputi kecamatan Bekasi Barat dan Medansatria.
Beberapa penyebab banjir di Kota Bekasi, yakni seperti penyempitan kali, berkurangnya daerah resapan air karena pesatnya pembangunan, tidak berfungsinya drainase atau saluran air karena penyumbatan dan beberapa penyebab lainnya.
Selama ini, pemerintah Kota Bekasi terus berupaya menyelesaikan masalah tersebut. Namun, lagi-lagi masalah anggaran yang menjadi kendala. Sehingga, penyelesaian masalah banjir pun belum optimal.
Hal ini diakui oleh Anggota DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata. Menurut politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, dibutuhkan anggaran lebih untuk menyelesaikan masalah banjir di Kota Bekasi, khususnya di dapil 5.
Dikatakan caleg asal dapil 5 ini, beberapa titik banjir di wilayah Bekasi Barat dan Medansatria ini di antaranya seperti di Komplek Griya Jatisari, Fajar Indah, Perumnas 1, Duta Kranji, Harapan Baru, Griya Bintara, Bintara Loka Indah, Pondok Cipta, Masnaga, Bintarajaya, Komplek Puskopad, Harapan Baru Regency dan beberapa wilayah lainnya.
Menurut Ariyanto, anggaran yang diberikan pemerintah untuk menyelesaikan banjir di wilayah dapil 5 belum maksimal. Pada tahun APBD murni Kota Bekasi pada tahun 2013, pemerintah Kota Bekasi menganggarkan Rp7.306.000.000 untuk perbaikan saluran drainase dan normalisasi kali yang terdiri dari 66 titik di wilayah dapil 5.
’’Sedangkan untuk perbaikan jalan yang terdiri dari 185 titik dianggarkan Rp24.250.000.000. Ke depan, kami akan menaikkan anggaran untuk menyelesaikan masalah banjir di wilayah dapil 5,” tegas caleg nomor urut 3 ini.
Penuturan serupa juga disampaikan oleh caleg nomor urut 1, Sardi Efendi. Menurut Sardi, selain menaikkan anggaran juga harus dibangun situ sebagai tempat penampungan air di beberapa kelurahan yang berada di wilayah dapil 5.
’’Selain itu juga, harus disediakan pompa penyedot air di beberapa titik yang kerap terkena banjir. Yang terpenting, normalisasi kali dan drainase agar air yang mengalir menjadi lancar,” terang ketua Komisi D DPRD Kota Bekasi ini.
Sementara itu, caleg nomor urut 2, Rosdini Intan mengaku optimis dengan penambahan anggaran serta normalisasi kali, masalah banjir di wilayah dapil 5 akan selesai, ’’Kami akan mendorong pemerintah menaikkan anggaran untuk menyelesaikan masalah banjir,” tandasnya. (radar)
foto ilustrasi
Beberapa penyebab banjir di Kota Bekasi, yakni seperti penyempitan kali, berkurangnya daerah resapan air karena pesatnya pembangunan, tidak berfungsinya drainase atau saluran air karena penyumbatan dan beberapa penyebab lainnya.
Selama ini, pemerintah Kota Bekasi terus berupaya menyelesaikan masalah tersebut. Namun, lagi-lagi masalah anggaran yang menjadi kendala. Sehingga, penyelesaian masalah banjir pun belum optimal.
Hal ini diakui oleh Anggota DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata. Menurut politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, dibutuhkan anggaran lebih untuk menyelesaikan masalah banjir di Kota Bekasi, khususnya di dapil 5.
Dikatakan caleg asal dapil 5 ini, beberapa titik banjir di wilayah Bekasi Barat dan Medansatria ini di antaranya seperti di Komplek Griya Jatisari, Fajar Indah, Perumnas 1, Duta Kranji, Harapan Baru, Griya Bintara, Bintara Loka Indah, Pondok Cipta, Masnaga, Bintarajaya, Komplek Puskopad, Harapan Baru Regency dan beberapa wilayah lainnya.
Menurut Ariyanto, anggaran yang diberikan pemerintah untuk menyelesaikan banjir di wilayah dapil 5 belum maksimal. Pada tahun APBD murni Kota Bekasi pada tahun 2013, pemerintah Kota Bekasi menganggarkan Rp7.306.000.000 untuk perbaikan saluran drainase dan normalisasi kali yang terdiri dari 66 titik di wilayah dapil 5.
’’Sedangkan untuk perbaikan jalan yang terdiri dari 185 titik dianggarkan Rp24.250.000.000. Ke depan, kami akan menaikkan anggaran untuk menyelesaikan masalah banjir di wilayah dapil 5,” tegas caleg nomor urut 3 ini.
Penuturan serupa juga disampaikan oleh caleg nomor urut 1, Sardi Efendi. Menurut Sardi, selain menaikkan anggaran juga harus dibangun situ sebagai tempat penampungan air di beberapa kelurahan yang berada di wilayah dapil 5.
’’Selain itu juga, harus disediakan pompa penyedot air di beberapa titik yang kerap terkena banjir. Yang terpenting, normalisasi kali dan drainase agar air yang mengalir menjadi lancar,” terang ketua Komisi D DPRD Kota Bekasi ini.
Sementara itu, caleg nomor urut 2, Rosdini Intan mengaku optimis dengan penambahan anggaran serta normalisasi kali, masalah banjir di wilayah dapil 5 akan selesai, ’’Kami akan mendorong pemerintah menaikkan anggaran untuk menyelesaikan masalah banjir,” tandasnya. (radar)
foto ilustrasi
Salurkan Hewan Qurban
By: Unknown on Selasa, Oktober 22, 2013 / comment : 0 Kabupaten, Wilayah
Bupati Kabupaten Bekasi, dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin, membuat terobosan dalam upaya menjawab tuntutan masyarakat Kabupaten Bekasi, sebagai akibat diawal pemerintahannya, pemerintah daerah tidak memberikan bantuan hewan qurban bagi masyarakat kurang mampu.
Masyarakat kurang mengetahui dan tidak peduli, bahwa tidak adanya pemberian bantuan hewan qurban pada tahun 2012 tersebut, lebih disebabkan adanya larangan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk biaya pembelian dan penyaluran hewan qurban kepada masyarakat.
Sebagai akibatnya, Bupati banyak menerima kritikan dari masyarakat Kabupaten Bekasi.
Upaya yang dilakukan oleh Bupati, merupakan terobosan yang sangat baik, yakni menggandeng Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan pengusaha pabrikan yang berada di Kabupaten Bekasi.
Dalam kata sambutannya, Bupati mengatakan, " Jika ada yang memberi saya uang satu milyar, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pemberian 50 ekor sapi dan 30 ekor kambing dari teman-teman SKPD dan pengusaha pada hari ini, walaupun teman-teman SKPD berpatungan untuk mendapatkan satu ekor sapi."
Penyerahan hewan qurban tersebut dilaksanakan di Aula Guest House, komplek perkantoran pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, Senin (14/10).
Ketika ditemui bekasikab.go.id, Bupati mengatakan, " Mudah-mudahan dengan kekompakan seperti ini, antara pemerintah daerah, pengusaha, juga termasuk seluruh muspida yang ada dan tokoh masyarakat yang ada, serta tokoh ulama yang ada, semoga membawa keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi, khususnya, saya sangat yakin dan saya sangat berterima kasih kepada seluruh perusahaan, yang telah membantu saya dalam program ini. Semoga perusahaan dapat lebih banyak untungnya, dan dapat lebih banyak membantu masyarakat Kabupaten Bekasi."
Di tempat terpisah masih pada acara yang sama, Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat, H. Abdilah, kepada bekasikab.go.id mengatakan, " Ini program baru dari Ibu Bupati, saya hanya bertugas mengumpulkan dan menyalurkannya saja, dengan menggandeng perusahaan, permintaan masyarakat akan bantuan hewan qurban dapat teratasi, karena sejak 2012 lalu, sudah tidak diperkenankan menggunakan dana APBD untuk bantuan hewan qurban bagi masyarakat."
Lebih lanjut, Abdillah mengatakan, " Pada hari ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, telah menyalurkan total berjumlah 50 ekor sapi dan 30 ekor kambing yang didapatkan dari perusahaan sebanyak 26 ekor sapi dan 30 ekor kambing, serta 24 ekor sapi dari SKPD. Adapun perusahaan - perusahaan yang berpatisipasi adalah, Apindo, Hankook, Rod Indonesia, Pasadena Matrix, Sinisa, Pyu Jun Mall, Jababeka, Delta Mas, Jamsostek Kanwil Jabar, Jamsostek Kabupaten Bekasi, Denso, Media Multi Arah Sarana, Kayaba, Hero Cibitung, MM ID, Rada, Tempo Group, PDAM dan Bank Jabar." (red)
Editor: Robby Al Amien
Masyarakat kurang mengetahui dan tidak peduli, bahwa tidak adanya pemberian bantuan hewan qurban pada tahun 2012 tersebut, lebih disebabkan adanya larangan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk biaya pembelian dan penyaluran hewan qurban kepada masyarakat.
Sebagai akibatnya, Bupati banyak menerima kritikan dari masyarakat Kabupaten Bekasi.
Upaya yang dilakukan oleh Bupati, merupakan terobosan yang sangat baik, yakni menggandeng Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan pengusaha pabrikan yang berada di Kabupaten Bekasi.
Dalam kata sambutannya, Bupati mengatakan, " Jika ada yang memberi saya uang satu milyar, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pemberian 50 ekor sapi dan 30 ekor kambing dari teman-teman SKPD dan pengusaha pada hari ini, walaupun teman-teman SKPD berpatungan untuk mendapatkan satu ekor sapi."
Penyerahan hewan qurban tersebut dilaksanakan di Aula Guest House, komplek perkantoran pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, Senin (14/10).
Ketika ditemui bekasikab.go.id, Bupati mengatakan, " Mudah-mudahan dengan kekompakan seperti ini, antara pemerintah daerah, pengusaha, juga termasuk seluruh muspida yang ada dan tokoh masyarakat yang ada, serta tokoh ulama yang ada, semoga membawa keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi, khususnya, saya sangat yakin dan saya sangat berterima kasih kepada seluruh perusahaan, yang telah membantu saya dalam program ini. Semoga perusahaan dapat lebih banyak untungnya, dan dapat lebih banyak membantu masyarakat Kabupaten Bekasi."
Di tempat terpisah masih pada acara yang sama, Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat, H. Abdilah, kepada bekasikab.go.id mengatakan, " Ini program baru dari Ibu Bupati, saya hanya bertugas mengumpulkan dan menyalurkannya saja, dengan menggandeng perusahaan, permintaan masyarakat akan bantuan hewan qurban dapat teratasi, karena sejak 2012 lalu, sudah tidak diperkenankan menggunakan dana APBD untuk bantuan hewan qurban bagi masyarakat."
Lebih lanjut, Abdillah mengatakan, " Pada hari ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, telah menyalurkan total berjumlah 50 ekor sapi dan 30 ekor kambing yang didapatkan dari perusahaan sebanyak 26 ekor sapi dan 30 ekor kambing, serta 24 ekor sapi dari SKPD. Adapun perusahaan - perusahaan yang berpatisipasi adalah, Apindo, Hankook, Rod Indonesia, Pasadena Matrix, Sinisa, Pyu Jun Mall, Jababeka, Delta Mas, Jamsostek Kanwil Jabar, Jamsostek Kabupaten Bekasi, Denso, Media Multi Arah Sarana, Kayaba, Hero Cibitung, MM ID, Rada, Tempo Group, PDAM dan Bank Jabar." (red)
Editor: Robby Al Amien
APBD-Perubahan 2013 anggarkan Rp 3 M
By: Unknown on Selasa, Oktober 22, 2013 / comment : 0 Pemerintahan
Pelebaran Jalan Kalimalang dari perbatasan Kota Bekasi-Tegaldanas, Cikarang Timur, masih terus dilanjutkan hingga anggaran 2014 mendatang. Jalan sepanjang 20-an Kilometer itu kini mulai menjadi jalan pilihan selain Jalan Raya Bekasi.
Pelebaran jalan yang semula hanya 7 Meter menjadi selebar 15 Meter diharapkan bisa mengatasi kemacetan lalu lintas di jalur ini.
Jalan Kalimalang pada jam-jam sibuk mengalami macet luar biasa karena sering dilewati karyawan pabrik. Pada jam-jam sibuk tersebut, sepeda motor menyemut di sepanjang jalan ini.
Menurut Kepala Dinas Binamarga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) Kabupaten Bekasi, H.Jamaludin, sebelumnya pada APBD 2013 Pemkab menganggarkan dana Rp 7 Milyar untuk pelebaran jalan ini. Pada APBD-Perubahan 2013 ini, kembali dianggarkan Rp 3 Milyar. "Selanjutnya dianggarkan pada 2014 mendatang hingga selesai," terang Jamal. (red)
Editor: Robby Al Amien
Pelebaran jalan yang semula hanya 7 Meter menjadi selebar 15 Meter diharapkan bisa mengatasi kemacetan lalu lintas di jalur ini.
Jalan Kalimalang pada jam-jam sibuk mengalami macet luar biasa karena sering dilewati karyawan pabrik. Pada jam-jam sibuk tersebut, sepeda motor menyemut di sepanjang jalan ini.
Menurut Kepala Dinas Binamarga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) Kabupaten Bekasi, H.Jamaludin, sebelumnya pada APBD 2013 Pemkab menganggarkan dana Rp 7 Milyar untuk pelebaran jalan ini. Pada APBD-Perubahan 2013 ini, kembali dianggarkan Rp 3 Milyar. "Selanjutnya dianggarkan pada 2014 mendatang hingga selesai," terang Jamal. (red)
Editor: Robby Al Amien
Sukseskan Porda Jabar 2014
By: Unknown on Selasa, Oktober 22, 2013 / comment : 0 Gallery
Sebanyak 750 guru olahraga dari seluruh sekolah di Kabupaten Bekasi bakal direkrut menjadi petugas lapangan pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2014 mendatang.
Perekrutan guru olahraga tersebut, ungkap Kepala Bidang Olahraga Dispora Kabupaten Bekasi, Agung Suganda, karena mereka cukup memahami masalah olahraga.
Mendukung perekrutan 750 guru olahraga tersebut, November tahun ini sebagian dari mereka akan mendapatkan pendidikan mengenai teknis kegiatan Porda nanti. Sebagian dari mereka, sebut Agung, diproyeksikan untuk 10 cabang olahraga. Sisanya, akan mengikuti pelatihan untuk 31 cabang olahraga pada 2014 mendatang.
Meski sebagian besar guru olahraga akan membantu kegiatan lapangan Porda Jabar mendatang, Agung menjamin tidak akan menggangu kegiatan belajar mengajar, karena waktunya akan diatur dengan kegiatan jam mengajar masing-masing guru bersangkutan. (red)
Editor: Robby Al Amien
Perekrutan guru olahraga tersebut, ungkap Kepala Bidang Olahraga Dispora Kabupaten Bekasi, Agung Suganda, karena mereka cukup memahami masalah olahraga.
Mendukung perekrutan 750 guru olahraga tersebut, November tahun ini sebagian dari mereka akan mendapatkan pendidikan mengenai teknis kegiatan Porda nanti. Sebagian dari mereka, sebut Agung, diproyeksikan untuk 10 cabang olahraga. Sisanya, akan mengikuti pelatihan untuk 31 cabang olahraga pada 2014 mendatang.
Meski sebagian besar guru olahraga akan membantu kegiatan lapangan Porda Jabar mendatang, Agung menjamin tidak akan menggangu kegiatan belajar mengajar, karena waktunya akan diatur dengan kegiatan jam mengajar masing-masing guru bersangkutan. (red)
Editor: Robby Al Amien
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Infrastruktur
Popular Post
-
Cabangbungin - Bekasi Tidak bisa dipisahkan dari kisah heroisme perjuangan para ulama. Banyak kisah yang masih tersembunyi. Fakta sejara...
-
Wabup Anggap Kenaikan Harga Masih Wajar SIDAK : Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Agus Trihono bersama Wakil Bupati Rohim Mintareja ...
-
Bekasi Selatan - Buka puasa ? Hemmm..mungkin asinan sayur khas Bekasi dapat Anda coba. Selain tidak membosankan, makanan ini terbilang eksl...
Comments