PM Mesir Essam Sharaf
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>
Kairo - Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed al-Orabi mengundurkan diri di tengah tuntutan perombakan kabinet. Dia mundur beberapa jam setelah Perdana Menteri Essam Sharaf menunjuk dua wakilnya, sebagai langkah pertama menghadapi pembersihan kabinet sebagaimana disuarakan para demonstran.Sharaf, yang mengepalai pengambilalihan pemerintahan setelah revolusi yang menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak pada Februari, diharapkan merombak kabinet yang baru terbentuk itu pada Senin mendatang. Dia mengharapkan perombakan kabinet, dengan membersihkan orang-orang yang terkait dengan pemerintahan Mubarak, akan mengakhiri pendudukan demonstran yang cukup lama di pusat Kairo.
Seperti dilansir AFP, Minggu (17/7/2011), pengumuman pengunduran diri Orabi lewat media pemerintah hanya beberapa jam setelah Sharaf menunjuk dua ekonom kawakan Hazem Beblawi dan Ali al-Silmi, pemimpin partai liberal Wafd, sebagai wakilnya.
Orabi mengatakan, dia mengajukan pengunduran diri, "Untuk menghindari keadaan memalukan bagi perdana menteri selama negosiasi perubahan kabinet."
Orabi mengisi pos menlu hanya kurang dari sebulan, menggantikan Nabil al-Arabi, pilihan populer yang telah berhenti dari kementerian untuk memimpin Liga Arab.
Sharaf terus menjadi sasaran demonstran karena dianggap lama memimpin reformasi sejak revolusi Februari lalu. Media resmi mengatakan, kemungkinan lebih dari 15 menteri akan dicopot, dengan fokus yang memiliki ikatan dengan 3 dekade pemerintah Mubarak.
(lrn/lrn)
Tidak ada komentar: