Tidak hanya itu, AMBM juga melakukan aksi blokade Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur, sebagai bentuk protes atas kehadiran Heryawan di Kota Bekasi, Minggu, (4/11/2012) kemarin.
Koordinator AMBM Taufan Dante mengatakan, aksi tersebut salah satu bagian tindaklanjut dari laporan AMBM kepada Mentri Dalam Negeri (Mendagri) Senin, (29/10) silam terkait keberpihakan Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada Kota Bekasi. Yang muncul melalui spanduk salah satu kandidat Walikota dan Wakil Walikota, dimana secara aturan telah menabrak PP Nomor 14 Tahun 2009 tentang tata cara kampanye pejabat negara.
“Intinya kami sudah tidak lagi percaya kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Keberpihakan Heryawan dalam Pilkada Kota Bekasi, menunjukan kalau dia sudah tidak lagi mementingkan masyarakat. Melainkan hanya mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya semata,” ujar Taufan Dante, (4/11).
Dirinya juga menyayangkan, sikap Gubernur Jawa Barat yang sampai saat ini belum juga menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat Kota Bekasi, atas kesalahanya tersebut. “Harusnya sebagai pemimpin dia berani mengakui kesalahanya. Bukanya sembunyi dan membiarkan masyarakat terus bertanya-tanya. Pemimpin macam apa itu,” kecam Taufan.
Protes tehadap Heryawan, kata Taufan juga tidak akan berhenti begitu saja. AMBM rencananya akan kembali melakukan protes, dengan turun ke kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di Bandung. “Ini bukan lagi menjadi persoalan kami warga Bekasi. Tapi sudah menjadi persoalan Jawa Barat. Dan kami akan segera berkoordinasi dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat untuk aksi selanjutnya,” tukasnya.
AMBM kata dia tidak ingin kejadian semacam ini berulang lagi di daerah lain di luar Kota Bekasi. Apalagi bila mengingat penyelenggaraan Pilgub Jawa Barat yang akan segera dimulai. “Kalau tidak disikapi maka akan menjalar. Makanya ini akan menjadi fokus perhatian kami,” pungkasnya.
Terpisah, Ahmad Heryawan mengatakan tidak akan meminta maaf kepada warga Kota Bekasi terkait spanduk dirinya bersama pasangan Rahmat Effendi – Syaikhu, pasangan yang diusung Partai Golkar dan PKS. “Saya tidak minta maaf dan bertanggungjawab, karena bukan saya yang buat, seharusnya cari orang yang membuat spanduk itu,” ujarnya. Ahmad mengungkapkan tidak ada keberpihakannya kepada lima kandidat Kota Bekasi. (zal)
Tidak ada komentar: